Jumat, November 22, 2024
BerandaAdvertorialDPRD Bontang Desak Pemkot Maksimalkan Serapan Anggaran dalam Dua Bulan Terakhir

DPRD Bontang Desak Pemkot Maksimalkan Serapan Anggaran dalam Dua Bulan Terakhir

Ketua DPRD Bontang, Andi Faizal Sofyan Hasdam. (Doc. Ist)

Populism.id, BONTANG – Ketua DPRD Bontang, Andi Faizal Sofyan Hasdam, mendesak Pemerintah Kota Bontang untuk memanfaatkan dua bulan terakhir tahun anggaran 2024 dengan maksimal dalam upaya menyerap anggaran yang masih rendah.

Dari informasi yang diterimanya, realisasi anggaran pada semester kedua tahun ini masih jauh dari target, dengan nilai yang belum terealisasi mencapai lebih dari Rp2 triliun. 

“Realisasi anggaran di semester kedua ini memang masih sangat rendah, jadi kami akan melakukan koordinasi dengan OPD untuk menanyakan langsung serapan anggaran mereka,” ujar Andi Faizal usai dilantik secara resmi sebagai Ketua definitif Bontang pada, Kamis (17/10/2024).

Ia mengungkapkan bahwa hingga saat ini, koordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) belum dilakukan secara intensif karena DPRD masih fokus pada pembentukan Alat Kelengkapan Dewan (AKD).

Namun, setelah AKD terbentuk, mereka akan segera bekerja lebih maksimal.

“Fokus kami saat ini adalah pembentukan AKD. Setelah itu, kami langsung bekerja untuk mendorong serapan anggaran,” tambahnya.

Andi Faiz juga meminta Sekretaris Daerah (Sekda) Aji Erlynawati untuk segera menggelar rapat dialog guna membahas masalah serapan anggaran.

Ia menekankan pentingnya mencapai target serapan anggaran, dengan tujuan menekan angka Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SilPA) agar tidak terlalu tinggi.

“Tadi saya sudah menyampaikan kepada Bu Sekda, dan beliau berencana untuk menggelar rapat dialog,” kata Andi Faiz.

Per 1 Oktober 2024, data dari Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Kota Bontang menunjukkan bahwa serapan anggaran di beberapa OPD masih di bawah 50 persen.

Sisa pagu anggaran yang belum terealisasi secara keseluruhan di seluruh OPD mencapai lebih dari Rp2 triliun, dengan serapan anggaran rata-rata baru mencapai 39 persen, atau sekitar Rp2,04 triliun yang belum digunakan. (Adv-Ryn)

Print Friendly, PDF & Email
RELATED ARTICLES
- Advertisment -
Google search engine

Most Popular