
Bontang – Tingkatkan kesiapsiagaan masyarakat menghadapi potensi bencana, PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) melalui Employee Volunteering Initiation (Evolution), gelar edukasi bertajuk “Simulasi Tanggap Bencana, Keselamatan Generasi Muda Terjaga (SIAP SIAGA) 3” tahun 2025. Kegiatan ini menyasar masyarakat Kelurahan Guntung dan Loktuan sebagai kawasan terdekat perusahaan, melibatkan berbagai elemen lintas sektor secara terintegrasi, guna membangun ekosistem masyarakat tanggap bencana secara mandiri, responsif dan terkoordinasi.
SVP HSE dan Teknologi Pupuk Kaltim Heppy Ghia Abivara, mengatakan Evolution SIAP SIAGA 3 merupakan gerakan nyata insan Pupuk Kaltim mendorong tumbuhnya kesadaran, kesiapan dan kepedulian bersama terhadap potensi bencana di lingkungan masyarakat. Terlebih Kota Bontang memiliki potensi bencana alam maupun non alam seperti halnya kebakaran, sehingga partisipasi kolektif dan kesiapsiagaan seluruh lapisan masyarakat perlu dibekali sejak dini.
“Program SIAP SIAGA lahir dari kesadaran akan tingginya potensi kebakaran maupun bencana lain di Kelurahan Guntung dan Loktuan, dengan kepadatan penduduk yang terbilang cukup tinggi. Oleh karena itu langkah preventif dan sistematis sangat diperlukan, agar ketika bencana terjadi masyarakat mampu bergerak cepat secara terkoordinasi,” ujar Ghia, Senin (25/8/2025).
Dijelaskan Ghia, Evolution SIAP SIAGA 3 dikemas dalam empat rangkaian kegiatan utama. Dimulai dari pelatihan kerelawanan bagi karyawan Pupuk Kaltim yang mencakup keterampilan dasar penanggulangan kebakaran, penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR), prosedur tanggap darurat, hingga simulasi evakuasi. Pelatihan dilaksanakan agar relawan perusahaan dapat menjadi motor penggerak edukasi kebencanaan, bukan hanya di lingkungan kerja tetapi juga masyarakat.
“Dengan bekal keterampilan memadai, para relawan juga didorong mampu membantu mempercepat proses evakuasi, penyelamatan serta penanganan awal bersama masyarakat saat terjadi bencana,” lanjut Ghia.
Selanjutnya kolaborasi dengan stakeholder terkait, seperti halnya Pemkot Bontang melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Kelurahan, hingga Tim Kelana dan Tagana Kota Bontang. Kolaborasi ini mencakup penyusunan peta evakuasi, pengelolaan komunikasi darurat serta penguatan koordinasi lapangan.
Selain itu Pupuk Kaltim juga merevitalisasi posko kebencanaan di Kelurahan Guntung dan Loktuan, yang disiapkan sebagai pusat koordinasi fungsional dan dilengkapi berbagai sarana prasarana kedaruratan. Terakhir, distribusi APAR sebanyak 80 unit ke seluruh RT di dua kelurahan tersebut, dengan penempatan secara strategis melalui koordinasi bersama Ketua RT, dilanjutkan sosialisasi penggunaan kepada warga.
“Dari seluruh kegiatan yang direalisasikan, Pupuk Kaltim mengalokasikan bantuan senilai Rp340 Juta sebagai bentuk dukungan lanjutan dalam membangun kesiapsiagaan masyarakat terhadap potensi bencana,” kata Ghia.
Lebih lanjut, Evolution SIAP SIAGA 3 diharap mampu menumbuhkan ekosistem Kelurahan tanggap bencana yang mandiri dalam merespons situasi darurat. Dari hal itu, koordinasi antar pihak akan lebih cepat dan terarah saat bencana terjadi, sehingga masyarakat tidak panik atau kebingungan menghadapi situasi di lapangan.
“Pupuk Kaltim ingin budaya siaga bencana tumbuh mulai dari lingkup keluarga hingga RT dan Kelurahan. Dengan begitu masyarakat akan terbiasa untuk berpikir cepat, bertindak tepat dan bergerak terarah sekira terjadi bencana,” tambah Ghia.
Wakil Wali Kota Bontang Agus Haris, mengapresiasi inisiatif Pupuk Kaltim melibatkan masyarakat dan insan perusahaan dalam membangun kesiapsiagaan bencana di Kota Bontang. Kata dia, hal ini relevan dengan kebutuhan Kota Bontang yang memiliki tingkat kerentanan cukup tinggi terhadap berbagai risiko bencana, terutama kebakaran di kawasan padat penduduk.
Maka dari itu program SIAP SIAGA 3 dinilai tepat dalam memberikan pembekalan praktis bagi masyarakat menghadapi situsasi darurat, utamanya membangun pemahaman serta keterampilan dasar penanggulangan mulai lingkungan terdekat. Hal ini sudah sepatutnya menjadi kesadaran kolektif seluruh komponen, dengan sistem tanggap bencana yang mumpuni mulai tingkat RT hingga Kelurahan.
“Evolution SIAP SIAGA ini sangat strategis dalam membangun kesadaran masyarakat untuk siap menghadapi bencana dengan sistem yang terarah. Kolaborasi bersama BPBD, Kelana, Tagana hingga Kelurahan menjadi contoh sinergi positif yang perlu kita perkuat ke depan,” ungkap Agus Haris.
Dirinya berharap program ini bisa diperluas ke seluruh wilayah Bontang, agar setiap warga memiliki kesiapan yang sama menghadapi situasi darurat. Hal ini mengingat kesiapsiagaan bencana membutuhkan kerja sama lintas sektor, karena setiap pihak memiliki kapasitas dan peran berbeda namun saling melengkapi.
“Sekali lagi terima kasih kepada Pupuk Kaltim, dimana kegiatan ini dapat menjadi langkah kita untuk terus berjalan beriringan menuju Bontang yang lebih tangguh terhadap bencana,” pungkas Agus Haris.(*)
Leave a Reply