Bontang – Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Bontang terus memperkuat sistem layanan berbasis data digital.
Melalui inovasi “Bela Sungkawa” atau Berkunjung Langsung ke Rumah Warga, Disdukcapil tidak hanya membantu keluarga yang berduka, tetapi juga memastikan data kependudukan tetap akurat dan mutakhir.
Kepala Disdukcapil Bontang, Budiman, melalui Analis Kebijakan Ahli Muda Seksi Kerjasama dan Inovasi Pelayanan (KIP), Nuryanti, menuturkan, program ini merupakan bagian dari strategi pembaruan data kependudukan agar peristiwa kematian dapat tercatat dengan cepat dalam sistem nasional.
“Melalui Bela Sungkawa, kami melakukan verifikasi langsung ke rumah warga yang berduka. Data tersebut kemudian segera diinput agar sinkron dengan sistem kependudukan,” jelasnya sat ditemui, Senin (3/11/2025).
Proses ini, lanjutnya, membantu mencegah ketidaksesuaian data seperti warga yang telah meninggal namun masih tercatat aktif dalam dokumen kependudukan.
Selain itu, data yang valid memudahkan layanan publik lainnya, mulai dari bantuan sosial hingga administrasi keuangan daerah.
“Jika berkas lengkap, akta kematian dapat terbit dalam 1×24 jam. Tapi yang paling penting, datanya langsung terbarui di sistem kependudukan,” tegasnya.
Nuryanti menambahkan, sebagian masyarakat sering mengabaikan pentingnya akta kematian. Padahal, dokumen ini menjadi dasar dalam perubahan status kependudukan, hak waris, hingga pencairan asuransi.
Melalui inovasi ini, Disdukcapil Bontang berupaya menjaga integritas data kependudukan sekaligus mempercepat pelayanan administrasi.
“Bela Sungkawa bukan hanya tentang empati, tapi juga efisiensi data. Dengan sistem yang akurat, pelayanan publik bisa lebih tepat sasaran,” pungkasnya.















Leave a Reply