Populism.id, KUTIM – Dalam upaya mewujudkan harapan Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman, agar daerah tersebut memiliki tari kreasi khas, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kutai Timur menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kompetensi Penciptaan Gerak Tari Kreasi Berbasis Kearifan Lokal.
Kegiatan ini dilaksanakan pada pertengahan November lalu, di Hotel Grand Sawit, Samarinda, dan melibatkan para guru seni SMP se-Kutai Timur.
Bimtek ini diadakan dengan dukungan dari Unit Layanan Strategis Center for Education, History, and Culture of Borneo (Ce-Hero) Universitas Mulawarman. Padliyansyah, Kabid Kebudayaan Disdikbud Kutim, menjelaskan bahwa peserta bimtek dilatih untuk mengkreasikan tari khas Kutai Timur dengan berlandaskan kearifan lokal, yang terdiri dari pilar budaya pesisir dan pilar budaya pedalaman.
Ce-Hero Unmul, melalui ketuanya Dr Jamil, memberikan sejumlah materi kepada peserta selama tiga hari. Materi meliputi “Urgensi Kebudayaan.”
- Teknik dan Strategi Penciptaan Tari Kreasi Berbasis Kearifan Lokal.
- Manajemen Pengelolaan Musik Gerak Tari Kreasi Berbasis Kearifan Lokal.
- Manajemen Seni Pertunjukan, dan Evaluasi dan Penguatan.
Pada akhir kegiatan, beberapa penari mempresentasikan tarian kreasi yang menjadi cikal bakal tarian khas Kutai Timur. Tarian tersebut dikreasikan dengan memadukan unsur dari pilar budaya pedalaman dan pesisir, serta mempertimbangkan masukan untuk memperkaya unsur tarian dengan unsur etnis pendatang.
“Tarian yang dikreasikan itu berbasis tari pedalaman dan pesisir. Demikian pula musiknya. Tapi sesuai dengan masukan, tidak mustahil tarian kreasi itu nantinya akan diperkaya dengan unsur tari dari pilar etnis pendatang,” ucap Jamil yang juga dosen FKIP Unmul itu.
Dr. Jamil menyerahkan hasil bimtek kepada Disdikbud Kutim untuk ditindaklanjuti. Proses penciptaan tari kreasi khas Kutai Timur akan membutuhkan waktu yang cukup untuk memastikan kesesuaian dengan unsur esensi budaya, estetika, pakem, dan aspek teknis lainnya. (adv)
(Royen-Populismedia)