Minggu, Oktober 20, 2024
BerandaAdvertorialDisdik Kutim Fokus Tingkatkan Pendidikan Non Formal: Sosialisasikan Program Pendidikan Kesetaraan

Disdik Kutim Fokus Tingkatkan Pendidikan Non Formal: Sosialisasikan Program Pendidikan Kesetaraan

Populism.id, KUTIM – Dalam upaya penguatan sektor pendidikan non formal, Pemkab Kutai Timur (Kutim) melalui Dinas Pendidikan aktif menyelenggarakan berbagai kegiatan seperti sosialisasi bimbingan teknis, pelatihan, serta pembinaan kelembagaan dan manajemen sekolah non formal atau kesetaraan.

Kepala Dinas Pendidikan Kutim, Mulyono menyampaikan informasi ini melalui Kepala Bidang PAUD dan SNF, Achmad Junaidi, yang menjelaskan bahwa sosialisasi ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan penyusunan buku inovasi layanan ‘jemput bola’ program pendidikan non formal yang berperan dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia di Kutai Timur.

Buku ini, yang akan dirangkum dalam 6 BAB, akan mencakup keberhasilan dan perjalanan capaian positif di Kutai Timur. Menurut Junaidi, partisipasi dalam kegiatan ini melibatkan hampir seribu orang, baik secara langsung maupun online, termasuk Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), dan Satuan Pendidikan Non Formal (SPNF).

“Buku ini esensial karena berfokus pada cara pelayanan ‘jemput bola’, yakni memberikan layanan pendidikan kepada masyarakat dalam bidang kesetaraan. Ini adalah langkah strategis dalam meningkatkan akses pendidikan di Kutai Timur,” ungkapnya beberapa hari lalu

Junaidi menekankan bahwa buku tersebut akan dijadikan proyek percontohan nasional setelah diterbitkan secara nasional. “Harapannya, ilmu yang didapatkan melalui kegiatan ini dapat direalisasikan dalam masyarakat. Oleh karena itu, diharapkan partisipan dapat menyerap ilmu dengan baik,” tambahnya.

Ini bukan kali pertama kegiatan semacam ini dilaksanakan, dan dinilai sebagai upaya konkret Dinas Pendidikan untuk mengatasi potensi maraknya individu dengan ijazah tanpa memperoleh pendidikan yang memadai.

“Yang paling berharga adalah proses, bukan sekadar ijazah. Kita butuh proses untuk meraih ijazah,” ucapnya. Selain itu ia juga menekankan pentingnya pengalaman dan pembelajaran dalam perjalanan pendidikan. (adv)

(Royen-Populismedia)

Print Friendly, PDF & Email
RELATED ARTICLES
- Advertisment -
Google search engine

Most Popular