
Bontang – Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni menegaskan komitmennya untuk merealisasikan rencana pembangunan jalan lingkar di masa kepemimpinannya.
Infrastruktur ini dinilai penting tidak hanya untuk mengurai kepadatan lalu lintas, tetapi juga sebagai jalur evakuasi apabila terjadi bencana industri di wilayah Kota Taman.
Semula proyek ini bertujuan menghubungkan kawasan Tanjung Limau menuju Loktuan.
Namun, wacana tersebut berkembang menjadi pembangunan jalan lingkar perhubungan yang melintasi Bontang Kuala hingga Tanjung Laut Indah, guna mendukung upaya pengurangan banjir rob di kawasan pesisir.
Untuk mewujudkan rencana tersebut, dirinya telah meminta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Bontang menyiapkan bahan presentasi yang akan diajukan kepada pemerintah pusat.
Menurutnya, jika disampaikan dengan data yang lengkap dan argumentasi yang kuat, pemerintah pusat akan mempertimbangkan bantuan pembiayaan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Bontang ini kawasan yang rawan bencana besar, apalagi banyak industri besar beroperasi di sini. Jalan lingkar merupakan bagian dari solusi mitigasi bencana,” kata Neni Moernaeni saat dikonfirmasi, Selasa (23/9/2025).
Ia mengatakan, kebutuhan anggaran untuk pembangunan jalan lingkar diperkirakan mencapai ratusan miliar rupiah.
Sehingga sulit direalisasikan hanya dengan mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Terlebih, dalam dua tahun terakhir, dana transfer ke daerah (TKD) mengalami penurunan yang berdampak langsung pada kemampuan fiskal daerah.
Wacana pembangunan jalan lingkar ini menjadi bagian dari upaya strategis Pemkot Bontang dalam memperkuat infrastruktur perkotaan sekaligus memperhatikan aspek keselamatan warga di kawasan industri. Dengan dukungan pendanaan dari APBN, proyek tersebut diharapkan dapat segera terealisasi demi menciptakan Bontang yang aman, tangguh, dan berkelanjutan.
“Ini tidak bisa jika hanya dibangun menggunakan APBD. Perlu dukungan pemerintah pusat,” terangnya. (Adv/Royen)
Leave a Reply