
Bontang – Dinas Kesehatan (Diskes) Bontang menegaskan pentingnya pemeriksaan HIV sebagai langkah awal menyelamatkan nyawa. Hingga Agustus 2025, sudah 3.060 orang menjalani tes.
Kepala Diskes Bontang, Bahtiar Mabe, menekankan bahwa deteksi dini memberi peluang besar bagi penderita untuk segera mendapatkan pengobatan.
“Semakin cepat diketahui, semakin cepat pula kita bisa melakukan penanganan,” ujarnya, Kamis (11/9).
Ia menjelaskan, pemeriksaan menyasar kelompok rentan seperti waria, gay, ibu hamil, penderita tuberkulosis paru, pasien infeksi menular seksual (IMS), pekerja seks, hingga warga binaan pemasyarakatan. Menurutnya, kelompok tersebut memiliki risiko lebih tinggi sehingga perlu perhatian khusus.
Bahtiar mengingatkan bahwa pemeriksaan bukan sekadar memenuhi angka target. Lebih dari itu, tes HIV merupakan pintu masuk untuk menekan penularan sekaligus memperpanjang harapan hidup penderita.
“Tujuan utama kita bukan angka, tapi nyawa yang bisa diselamatkan,” tegasnya.
Sebagai pembanding, pada 2024 lalu capaian Bontang justru melampaui target nasional. Dari target 5.574 orang, berhasil diperiksa 7.537 orang, dan ditemukan 65 kasus positif. Namun, lima di antaranya meninggal dunia. Hal ini disebut menjadi pelajaran sekaligus motivasi agar capaian 2025 lebih baik.
Diskes kini menargetkan percepatan screening hingga akhir tahun. Upaya tersebut diyakini hanya bisa berhasil dengan kerja sama lintas sektor dan peningkatan kesadaran masyarakat.
“Kalau masyarakat mau tes sejak dini, risiko penularan bisa ditekan. HIV bukan akhir segalanya, asal terdeteksi cepat,” ungkapnya. (Re)














Leave a Reply