Bontang – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Kota Bontang menegaskan komitmennya mendorong diversifikasi investasi di daerah. Hal ini menyusul dominasi sektor industri kimia dasar, barang kimia, dan farmasi yang tercatat menyumbang 93,20 persen realisasi PMDN triwulan III tahun 2025.
Kepala DPM-PTSP Kota Bontang, Muhammad Aspiannur, mengatakan bahwa tingginya kontribusi sektor industri mencerminkan kuatnya basis ekonomi Bontang yang bertumpu pada industri pengolahan. Namun, ketergantungan yang terlalu besar memiliki risiko dalam jangka panjang.
“Arah investasi saat ini masih bertumpu pada industri. Tapi kami berusaha membuka peluang sektor lain seperti pariwisata, perdagangan, dan ekonomi kreatif agar pertumbuhan ekonomi lebih merata,” ungkap dia, Sabtu (8/11/2025).
Posisi kontribusi berikutnya ditempati sektor transportasi dan pergudangan sebesar 2,51 persen, jasa lainnya 1,78 persen, perdagangan 1,36 persen, serta industri logam dasar sebesar 0,55 persen. Angka ini menunjukkan ruang perkembangan sektor nonindustri masih cukup besar.
Sebagai fasilitator perizinan dan promosi investasi, DPM-PTSP Kota Bontang memperkuat komunikasi dengan pelaku usaha dan calon investor baik lokal maupun dari luar daerah. Upaya ini dilakukan melalui layanan konsultasi, informasi peluang investasi, hingga pendampingan pemenuhan perizinan.
Ia menyebut, perluasan sektor investasi akan berimplikasi pada tumbuhnya lapangan kerja dan peluang wirausaha baru masyarakat. Pemerintah daerah menyiapkan langkah strategis melalui kemitraan dengan OPD teknis untuk mendukung kesiapan infrastruktur dan tata ruang.
Realisasi investasi triwulan III tahun 2035 tercatat mencapai Rp 821 miliar atau 75,85 persen dari target. Capaian ini dinilai cukup positif meski struktur investasinya masih belum merata antar sektor.
“Kami ingin Bontang tetap kuat di industri, tetapi juga progresif dalam menciptakan sumber pertumbuhan ekonomi baru,” tegasnya. (MH)















Leave a Reply