Jumat, November 22, 2024
BerandaAdvertorialErau Pelas Benua, Lurah Guntung Tinjau Proyek Pembangunan Replika Rumah Adat Kutai

Erau Pelas Benua, Lurah Guntung Tinjau Proyek Pembangunan Replika Rumah Adat Kutai

Rombongan Kelurahan Guntung dan disdikbud Bontang saat kunjungu pembangunan Rumah Adat Kutai, di Bontang Utara. (Doc. Ist/Populism.id)

Populism.id, BONTANG – Lurah Guntung Denny Febrian bersama Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang Bambang Cipto Mulyono, melakukan kunjungan kerja ke proyek pembangunan Rumah Adat Kutai di Kelurahan Guntung, Kecamatan Bontang Utara, Kamis (14/11/2024) pagi.

Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau progres pembangunan rumah adat tersebut yang akan menjadi salah satu pusat perhelatan Erau Pelas Benua, sebuah acara kebudayaan yang akan digelar pada awal Desember 2024 mendatang.

Menurut Lurah Guntung Denny Febrian, kunjungan ini juga merupakan kesempatan untuk melihat persiapan akhir dan meresmikan replika rumah adat yang menggambarkan nuansa istana Sultan Kutai tersebut.

Ia menyebutkan, pengerjaan proyek sudah mendekati tahap akhir, hanya tinggal penyelesaian beberapa pekerjaan minor dan tahap finishing yang diperkirakan akan selesai dalam waktu dekat.

Replika Rumah Adat Kutai tersebut di bangun dengan luas 371 meter persegi dan tampak megah dengan ornamen khas budaya Kutai. Sejumlah elemen yang memperkaya tampilan rumah adat ini antara lain patung naga, lembuswana, dan kuntul perak yang menghiasi bagian depan bangunan.

Patung-patung ini tak hanya memperindah bangunan, tetapi juga mempresentasikan karakter dan kepercayaan masyarakat Kutai. Ornamen tersebut pun memperkuat unsur adat dalam desain rumah tersebut, sehingga mencerminkan identitas budaya yang khas.

“Harapannya kehadiran Rumah Adat Kutai ini dapat semakin memperkuat identitas budaya di Bontang, khususnya di Kelurahan Guntung,” katanya saat dikonfirmasi, Kamis (14/11).

Sementara itu, Kepala Disdikbud Bontang, Bambang Cipto Mulyono menyatakan, progres pembangunan rumah adat tersebut sudah mencapai 90 persen.

Ia optimis, pekerjaan itu akan rampung sebelum pelaksanaan Erau Pelas Benua. Keberadaan rumah adat ini sangat penting karena akan menjadi salah satu ikon Erau Pelas Benuakebudayaan yang diharapkan mampu menarik perhatian masyarakat dan wisatawan yang hadir dalam festival tahunan tersebut.

“Kami optimistis akan selesai tepat waktu, sehingga bisa digunakan di acara Erau Pelas Benua,” tandasnya. (Adv/Rae)

Print Friendly, PDF & Email
RELATED ARTICLES
- Advertisment -
Google search engine

Most Popular