Jumat, November 22, 2024
BerandaAdvertorialHari Otda 2024, Wali Kota Bontang Basri Rase: Kemandirian Fiskal Daerah dan...

Hari Otda 2024, Wali Kota Bontang Basri Rase: Kemandirian Fiskal Daerah dan Penanganan Stunting Jadi Atensi

Wal Kota Bontang Basri Rase saat memimpin upacara Hari Otonomi Daerah (Otda) ke-28, di Halaman Kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Bontang, Kamis (25/4). (Dok/Populismedia)

POPULISM.ID, Bontang – Pemkot Bontang melaksanakan peringatan Hari Otda ke-28, di Halaman Kantor DPM-PTSP Bontang, Kamis (25/4/2024) pagi.

Hadir memimpin upacara, Wali Kota Bontang Basri Rase mengatakan, sesuai intruksi dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI, dalam memperingati hari Otda ini diharapkan harmonisasi pemerintah pusat, provinsi dan kota bisa sinergi dan  hubungan terjalin dengan baik.

Kemudian, upaya penurunan  angka stunting masih menjadi prioritas setiap daerah. Target pada tahun ini pengendalian stunting harus mencapai persentase, yakni 14 persen.

Tidak hanya itu, pengendalian inflasi juga harus diperhatikan, karena itu akan berdampak pada pembangunan daerah.

Bahkan, Mendagri RI Tito Karnavian meminta kinerja kepala daerah harus maksimal.

Semisal membangun kemandirian fiskal. Agar bisa dipergunakan untuk pembangunan dan infrastruktur masyarakat.

Penyusunan APBD juga harus tepat sasaran. Jangan sampai ada kesenjangan yang akhirnya berdampak pada masyarakat.

“Di hari Otda ke 28 ini Pemda diminta lebih inovatif. Dalam menyusun dan memanfaatkan anggaran. Menekan angka stunting dan bisa meningkatkan kemandirian fiskal,” kata Basri saat memberikan sambutan, Kamis (25/4).

Ia mengaku, untuk kemandirian fiskal Kota Bontang masih berkisar dalam persentase, yakni 12 persen.

Padahal, idealnya kemandirian fiskal sudah bisa capai persentase, yakni 20 persen.

Sehingga, dirinya meminta Badan Pemdapatan Daerah (Bapenda) Bontang berinovasi dalam merumuskan potensi kemandirian fiskal. Namun, kebijakan yang diambil jangan sampai membebani masyarakat.

“Harus mandiri kita memang. Apalagi angka kemandirian fiskal kita rendah. Masih bergantung pada dana transfer,” tandasnya. (Adv/Kominfo)

[Royen/Populism.id]

Print Friendly, PDF & Email
RELATED ARTICLES
- Advertisment -
Google search engine

Most Popular