Bontang – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bontang mencatat sektor industri kimia dasar, barang kimia, dan farmasi menjadi penyumbang terbesar dalam realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) triwulan III tahun 2025. Sektor ini berkontribusi hingga 93,20 persen dari total investasi yang masuk ke Kota Bontang.
Kepala DPMPTSP Bontang, Muhammad Aspiannur, menyebut capaian tersebut mencerminkan arah penguatan struktur ekonomi daerah yang semakin bertumpu pada sektor industri hilir.
“Industri kimia masih menjadi tulang punggung investasi di Bontang. Ini sejalan dengan potensi daerah sebagai kota industri berbasis gas dan kimia,” ujarnya.
Menurut dia, pertumbuhan investasi di sektor tersebut turut didorong oleh komitmen sejumlah perusahaan besar, seperti PT Pupuk Kalimantan Timur dan mitra industrinya, dalam memperluas kapasitas produksi dan membangun pabrik turunan baru.
Ia menilai, tren ini menunjukkan bahwa Bontang semakin diminati oleh investor dalam negeri yang melihat prospek jangka panjang industri kimia nasional.
“Kami terus memastikan iklim investasi tetap kondusif dengan layanan cepat, transparan, dan akuntabel,” terangnga.
Selain industri kimia, sektor transportasi, gudang, dan komunikasi menyumbang 2,51 persen dari total investasi, disusul jasa lainnya sebesar 1,78 persen, serta sektor perdagangan dan reparasi sebesar 1,36 persen.
Ia menegaskan, pihaknya akan tetap fokus memperluas diversifikasi sektor agar pertumbuhan ekonomi tidak hanya bergantung pada industri kimia.
Ia menambahkan, DPMPTSP akan menguatkan sinergi dengan pemerintah provinsi dan pusat dalam mempromosikan potensi investasi daerah, khususnya di sektor industri berkelanjutan.
“Bontang memiliki keunggulan kompetitif karena infrastruktur industri sudah siap dan SDM-nya terampil. Ini menjadi nilai jual utama bagi investor,” pungkasnya. (MH)















Leave a Reply