Sabtu, November 23, 2024
BerandaHukum & KriminalKisah Pilu Mahasiswi Bontang, Disekap dan Dijadikan Budak Seks 

Kisah Pilu Mahasiswi Bontang, Disekap dan Dijadikan Budak Seks 

Ilustrasi penyekapan

Populism.id,- Baru pertama kali mengenal cinta mengantarkan Eva (19), bukan nama sebenarnya, justru bertemu dengan pemuda yang tega merenggut kesucian dirinya.

Lily secara terbuka bercerita bagaimana awal dirinya bertemu dengan pemuda bernama Keru (22) (juga nama samaran) yang tega merusak dirinya.

Kala itu, Jumat (10/6/2022) Eva yang merupakan mahasiswi semester awal di salah satu perguruan tinggi di Samarinda ini tengah menghabiskan waktu luangnya dengan bermedia sosial, yakni Facebook.

Tiba-tiba seorang pemuda dengan raut wajah tampan mengirimkan pesan singkat dan mengajaknya berkenalan.

Dalam obrolan singkat, segala keramahan, kesopanan yang didukung dengan wajah tampan Keru berhasil mencuri hati Eva.

Apalagi pemuda berusia 22 tahun tersebut juga mengaku berasal dari kota yang sama dengan Eva, yakni Bontang.

Singkat cerita, beralasan sedang mengunjungi rekannya di Kota Tepian, Keru menyampaikan niat baiknya untuk berbincang secara langsung dengan mendatangi indekos Eva yang berada di kawasan Kecamatan Samarinda Utara.

Bermodalkan sebungkus martabak dan sebuah mobil yang diakui miliknya dan ungkapan bahwa dirinya merupakan putra orang berada di Kota Taman, Keru berhasil membuat Eva yang polos jadi terpesona.

Kadung jatuh cinta dengan pemuda yang masuk kriterianya membuat Eva mengiyakan ketika pada Sabtu (11/6/2022), Pukul 13.00 WITA Keru kembali mengajak dirinya bertemu dan berkeliling Kota Tepian.

Lelah berkeliling, tepat Pukul 20.00 WITA, gadis manis ini meminta untuk diantarkan pulang.

Namun pria yang mengaku karyawan swasta ini justru mengajak Eva ke kosan yang hanya terpisah 5 gang saja dari indekos miliknya.

“Katanya mau ngobrol aja. Tapi pas saya bilang enggak mau, maunya pulang, dia malah langsung kunci pintu,” terang Eva dikutip dari TribunKaltim.co, Senin (20/6).

Merasa ada yang tidak beres membuat mahasiswa tersebut berupaya melarikan diri. Apa daya, dengan postur semampai membuat Batitong dengan mudah menghalau langkah Eva.

“Saya terus berontak tapi malah ditampar dan didorong,” terangnya.

Dalam keadaan tidak berdaya membuat Eva hanya bisa pasrah dan menangis saat Keru mengambil segalanya dari dirinya.

Bahkan, semenjak saat itu, setiap hari bagaikan neraka bagi Eva, sebab Keru terus menerus memintanya untuk memuaskan hasrat keinginan berhubungan layaknya suami istri.

“Saya berkali-kali mau minta tolong sama teman saya. Tapi selalu ketahuan. Kalau sudah gitu, pasti saya dipukul,” bebernya.

Berhari-hari menjadi budak pemuas nafsu membuat Eva nyaris depresi. Terkuak juga bahwa Keru hanyalah pemuda pengangguran yang tinggal di Samarinda.

“Untuk makan pakai uang yang ada di rekening saya. Karena saya dapat beasiswa prestasi,” jelasnya.

Uangpun habis. Untuk memenuhi kebutuhan makan, Keru akhirnya menjual beberapa perhiasan yang dimiliki Eva.

Terus merasakan berbagai derita, akhirnya Rabu (15/6), Pukul 08.47 WITA Eva seakan mendapatkan jalan untuk menyelamatkan diri. Di mana, kala itu Keru sedang membasuh tubuh, namun lupa membawa handphone milik gadis sandraannya tersebut.

Tak membuang kesempatan, Eva langsung menghubungi seorang sahabatnya untuk meminta pertolongan.

Setelah berhasil mengirimkan lokasi tempatnya disekap, untuk menghindari kecurigaan Batitong, Eva memilih menonaktifkan telepon selular miliknya.

“Jam 4 sore akhirnya ada polisi datang. Saya akhirnya bisa bebas,” ucapnya dengan mata berkaca-kaca.

“Saya berharap dia (Batitong) dihukum berat. Dan saat ini saya hanya ingin bisa kembali berkuliah,” ucapnya.

Saat ini kasus tersebut tengah ditangani oleh pihak kepolisian dengan didampingi Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC-PPA) Kalimantan Timur. (*)

Print Friendly, PDF & Email
RELATED ARTICLES
- Advertisment -
Google search engine

Most Popular