
Bontang – Puskesmas Bontang Utara 2 sukses melaksanakan operasi timbang serentak dengan capaian 100 persen balita sasaran. Dari hasil kegiatan tersebut, tercatat 19,6 persen balita mengalami stunting, sementara sebagian lainnya masuk kategori kurang gizi.
Capaian ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, di mana kunjungan posyandu sering kali tidak menyentuh angka maksimal. Kepala Puskesmas Bontang Utara 2, Dwiyanti menyebutkan, operasi timbang serentak memberi gambaran lebih akurat mengenai kondisi gizi anak di wilayah kerja mereka.
“Dulu capaian kunjungan posyandu kita sering di bawah 50 persen. Dengan operasi timbang serentak ini, semua balita bisa terpantau, sehingga data lebih jelas,” terangnya.
Dalam operasi timbang yang dilaksanakan di Mei 2025, sebanyak 1.650 balita terdata, dengan 352 anak tergolong pendek. Dari jumlah itu, dihitung 19,6 persen masuk kategori stunting. Angka ini menjadi perhatian serius karena masih berada di atas target nasional.
Pihak puskesmas kini tengah memperkuat kerja sama dengan kader posyandu di tingkat RT. Kader tidak hanya melakukan penimbangan, tetapi juga memantau balita yang tidak hadir di posyandu untuk memastikan data tumbuh kembang anak tetap tercatat.
Selain itu, edukasi kepada orang tua mengenai pemberian makanan bergizi seimbang, termasuk ketersediaan susu tinggi protein bagi balita bermasalah gizi, terus digencarkan.
Dengan capaian operasi timbang 100 persen ini, Puskesmas Bontang Utara 2 berharap angka stunting bisa terus ditekan di tahun-tahun mendatang, sekaligus mendekatkan Bontang pada target penurunan stunting nasional. (Re)
Leave a Reply