
Bontang – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang menaruh perhatian serius terhadap insiden pencurian, yakni SMP Bethlehem dan SD Yayasan Pendidikan Vidya Dahana Patra (YPVDP).
Peristiwa yang terjadi dalam waktu berdekatan ini tidak hanya menyebabkan kerugian material, tetapi juga mengganggu sistem administrasi dan operasional pendidikan.
Plt Kepala Disdikbud Bontang Saparuddin menyebut, kejadian ini merupakan fenomena baru yang cukup mengkhawatirkan. Terlebih menyasar perangkat vital, seperti laptop sekolah yang berisi data penting dan sistem pelaporan digital.
“Pihak SMP Bethlehem telah menyampaikan laporan kepada kami. Karena perangkat yang hilang berkaitan langsung dengan akses sistem, terutama Aplikasi Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (Arkas) dan Data Pokok Pendidikan (Dapodik),” ujar Saparuddin saat dikonfirmasi, Jumat (9/5/2025).
Laptop yang hilang diketahui merupakan fasilitas dari Disdikbud Bontang yang diberikan kepada sekolah dengan spesifikasi tinggi guna mendukung pelaksanaan administrasi digital sesuai kebijakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Perangkat tersebut sangat penting dalam menunjang aplikasi pelaporan dan pengelolaan keuangan sekolah berbasis digital.
“Perangkat yang kami distribusikan memang memiliki kapasitas Random Access Memory (RAM) besar, karena dibutuhkan untuk menjalankan sistem pelaporan yang cukup berat dan kompleks,” jelasnya.
Meskipun hingga kini belum ada rincian lengkap mengenai total kerugian, Saparuddin mengimbau, bagi semua sekolah agar lebih waspada dalam menjaga perlengkapan penting.
Salah satu langkah yang disarankan adalah menempatkan perangkat elektronik di ruangan khusus yang lebih aman, atau dalam kondisi tertentu, membolehkan perangkat penting seperti laptop untuk dibawa pulang oleh operator sekolah.
“Kalau memang lingkungan sekolah belum memungkinkan dari sisi keamanan, kami terbuka dengan opsi agar laptop dibawa pulang sementara oleh petugas yang berwenang, seperti operator atau bendahara,” tambahnya.
Ia berharap seluruh satuan pendidikan di Bontang dapat mengambil pelajaran dan segera memperkuat sistem pengamanan aset sekolah, termasuk membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya perlindungan data dan perangkat digital.
“Keselamatan aset sekolah adalah bagian dari tanggung jawab bersama. Kami akan terus mendukung penguatan sistem keamanan dan mendorong seluruh sekolah untuk lebih proaktif,” tandasnya. (Adv/Rae)









Leave a Reply