
Bontang – Pemkot Bontang membuktikan komitmennya, dalam menjaga kelangsungan sistem layanan digital bagi masyarakat.
Terbukti, tim teknis dari Pemkot Bontang dengan gerak cepat memulihkan enam server, yang sempat terdampak akibat kebocoran atap gedung.
Berkat koordinasi intensif dan langkah mitigasi terukur, seluruh server senilai Rp5,5 miliar tersebut kini telah kembali berfungsi dengan normal.
Sekretaris Daerah (Sekda) Bontang Aji Erlynawati mengatakan, pemulihan server ini langsung ditangani sejak kejadian terjadi oleh tim teknis.
Menurutnya, berkat kesigapan tim teknis yang langsung melakukan pembersihan dan pengecekan menyeluruh. Dan memastikan tak ada kerusakan fatal pada perangkat digital tersebut.
“Semua sudah kami periksa dan tidak ada kerusakan. Apalagi alat ini masih tergolong baru,” kata Aji Erlynawati saat dikonfirmasi, Jumat (25/7/2025).
Ia menjelaskan, kebocoran atap berasal dari pergeseran genteng akibat benturan dengan menara Radio Praja, di Jalan Awang Long, Bontang Utara.
Namun, masalah segera ditangani agar tak berdampak pada operasional data pemerintah.
“Kami juga melibatkan penyedia untuk mengantisipasi potensi kerusakan lebih lanjut,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Bontang Anwar Sadat menuturkan, sistem server telah kembali stabil.
Terlebih, tim sedang menyiapkan langkah strategis melalui pengadaan server cadangan yang akan ditempatkan dalam sistem colocation, di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
Diklaim, upaya peningkatan ini bisa menjaga keandalan sistem pemerintahan.
“Tahun ini kami alokasikan anggaran untuk pengadaan server backup. Ini adalah bagian dari strategi jangka panjang kami dalam menjamin keamanan data,” terangnya.
Diberitakan sebelumnya oleh media online [Klikkaltim.com]. Anggota Komisi III DPRD Bontang Muhammad Sahib dan rombongan telah melakukan kunjungan lapangan ke ruang server dan memberi masukan terkait penguatan fasilitas mitigasi risiko.
“Kritik konstruktif tersebut sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas pelayanan publik berbasis teknologi informasi,” tandasnya. (Adv/Royen)
Leave a Reply