Populism.id, BONTANG – Pemerintah Kota Bontang merencanakan akan menggelar festival Membeko secara meriah tahun depan.
Membeko adalah istirah dalam bahasa lokal orang Bontang Kuala yang dimaknai sarapan pagi bersama, sebelum beraktvitas. Ini merupakan satu kearifan lokal yang masih tetap dipertahankan masyarakat, dari generasi ke generasi.
Kebiasaan tersebut kemudian menjadi satu nilai tersendiri yang selalu dimunculkan diakhir dalam setiap acara Pesta Laut
Wali Kota Bontang Basri Rase melihat budaya Membeko adalah warisan yang ternilai, dan perlu diperkenalkan lebih luas ke masyarakat di luar Bontang.
Untuk itu tahun depan, ia minta kegiatan tersebut dilakukan lebih meriah dengan mengundang tamu dan ditargetkan, memecahkan rekor MURI.
“Tahun depan saya janji, acara Membeko di Bontang Kuala, dibuat lebih meriah dengan memecahkan rekor Muri,” terangnya, Minggu (26/11/2023).
Untuk mempersiapkan acara tersebut, Basri menugaskan langsung, Sekretaris Daerah Aji Erlynawati sebagai ketua panitia. Ia diminta untuk merencanakan semua persiapan yang dibutuhkan baik dari anggaran, maupun berkoordinasi dengan lembaga terkait.
“Kita perlu perkenalkan budaya Membeko Bontang Kuala ini ke masyarakat Kalimantan, Indonesia bahkan dunia internasional,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, acara seperti Membeko dan ritual adat lainnya yang masuk dalam rangkaian Pesta Laut, merupakan entitas budaya yang patut dijaga dan dilestarikan, karena punya nilai-nilai sosial yang baik.
Selain itu, hal tersebut juga akan menjadi potensi wisata kearifan lokal yang menjanjikan.
Hal itu selaras dengan komitmen dan visi pemerintah yang akan mendorong Kota Bontang sebagai salah satu daerah destinasi wisata unggulan di Kalimantan Timur.
Infrastruktur Dipersiapkan
Selain merencanakan agenda besar di Bontang Kuala, Basri Rase mengungkapkan, tahun depan pemerintah juga telah memasukan kampung wisata ini sebagai salah satu prioritas yang akan dibangun dengan anggaran APBD.
Kegiatan fisik yang disasar adalah renovasi pelataran utama. Proyek tersebut disebut menelan biaya sampai puluhan miliar.
“Kami sudah anggarkan untuk tahun depan, judulnya pembangunan pelantaran utama Bontang Kuala,” bebernya.
Hal tersebut dibenarkan, Sekretaris Lembaga Adat Masyarakat Bontang Jafar. Ia bilang pemerintah sudah menyampaikan rencana itu, dan pihaknya diminta untuk berkomunikasi dengan masyarakat agar proyek tersebut dapat terlaksana sesuai target.
Disinggung soal anggarannya, Jafar menyebut nilainya kurang lebih Rp 16 miliar, untuk memperbaiki pelataran utama tersebut. Konstruksi kayu yang lama akan dibongkar, digantikan dengan meterial beton.
“Katanya sekarang susah cari kayu, jadi ganti beton. Rencananya begitu,” kata Jafar. (Adv)
(Royen-Populismedia)