Minggu, Oktober 20, 2024
BerandaAdvertorialAH Soroti Anggaran Penangan Banjir Tak Tepat Sasaran

AH Soroti Anggaran Penangan Banjir Tak Tepat Sasaran

Wakil Ketua DPRD Bontang Agus Haris. (Doc. Populism.id)

Populism.id, BONTANG – Wakil Ketua DPRD Bontang Agus Haris menilai anggaran penanganan banjir yang dikucurkan pemerintah tidak tersebar merata, dalam bentuk kegiatan fisik di seluruh wilayah Kota Bontang.

Penilaian pria yang akrab AH ini melihat kasus banjir yang melanda RT 29 Kelurahan Api-Api, Bontang Utara, beberapa waktu lalu.

Kasus ini disinyalir, lantaran masih ditemukan dari program penanganan banjir yang tidak tepat sasaran. Seperti pembuatan parit atau drainase di Jalan Ahmad Yani.

“Artinya skala prioritasnya mesti dilihat kembali, Jadi menurut saya ini tidak tepat sasaran, karena tidak terlalu terdampak penyelesaian banjir,” ujarnya, Rabu (24/7/2024).

Ia pun meminta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK) serta Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Disperkimtan) mengoptimalkan anggaran masing-masing yang sudah di-post.

Salah satunya memaksimalkan pembangunan drainase yang saling terkoneksi dari satu RT ke RT lainnya. Selanjutnya melakukan simulasi untuk memetakan paret sedang, besar, dan skala kecil kemudian menghubungkan satu sama lain menuju ke sungai yang cukup luas dan dalam.

“Saluran seluruh RT tidak terhubung langsung ke sungai. Perlu ada simulasi. Semestinya konsultan, PUPR, Perkim, kecamatan, dan lurah duduk bersama lakukan simulasi,” usulnya.

Begitupun kata dia, untuk mengurai banjir di dalam kota air dari selokannya sebagian dialihkan ke Sungai Dahlia yang terletak di samping UD Tani atau Jalan Ahmad Yani. Kata AH panggilan karibnya ini, sungai tersebut harus difungsikan kembali.

“Diaktifkan kembali, karena selama ini tidak terlalu difungsikan. Jadi banjir akibat hujan atau rob terbagi, tidak hanya ke satu sungai saja,” katanya.

Lebih jauh AH mendorong pemerintah melalui dinas-dinas terkait mengoptimalkan realisasi anggaran penanganan banjir yang sudah diembankan di organisasi masing-masing. Terlebih sampai saat ini banjir masih menjadi momok masyarakat. (Adv) (Royen-Populism.id)

Print Friendly, PDF & Email
RELATED ARTICLES
- Advertisment -
Google search engine

Most Popular