Diklaim Atasi Banjir, Pembangunan Turap Sungai Guntung Capai 80 persen

Pembangunan turap sepanjang 400 meter di Sungai Guntung. (Doc. Rae)

Populism.id, BONTANG – Progres pembangunan turap di Sungai Guntung, Kelurahan Guntung, Kecamatan Bontang Utara, kini telah mencapai 80 persen. Pembangunan turap ini menjadi salah satu langkah strategis untuk mengurangi risiko banjir yang kerap melanda kawasan tersebut, terutama akibat banjir kiriman dari wilayah Kutai Timur.

Lurah Guntung, Denny Febrian, mengatakan, proyek tersebut merupakan salah satu bagian dari upaya menyeluruh menangani banjir di Guntung. Namun, solusi lain juga perlu dikembangkan, termasuk pembangunan sodetan untuk memecah debit air.

Rencana sodetan itu akan diarahkan masuk ke wilayah Kutai Timur (Kutim) , yang merupakan tanggung jawab Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Pasalnya, banjir di wilayah Guntung lebih sering disebabkan oleh kiriman air dari Kutim.

“Kalau tanpa banjir kiriman, meskipun hujan lokal deras, Guntung tidak akan terendam,” ungkapnya kepada media ini, Senin (18/10/2024).

Sebagai langkah lanjutan, Denny mengungkapkan rencana koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK) Bontang dan PUPR Provinsi Kaltim untuk merealisasikan pembangunan sodetan tersebut.

“Tahun depan kami akan bekerja sama dengan Dinas PUPRK Bontang dalam penyusunan kajian penanggulangan banjir secara lebih komprehensif” terangnya.

Proyek pembangunan turap di Sungai Guntung ini didanai melalui Bantuan Keuangan (Bankeu) dari Provinsi Kalimantan Timur, dengan alokasi anggaran sebesar Rp25,1 miliar. Proyek tersebut mencakup pengerjaan turap sepanjang 400 meter dengan ketinggian mencapai 4,5 meter.

Selain menahan debit air yang tinggi, turap ini juga diharapkan mampu mencegah abrasi di sepanjang aliran sungai. Pembangunan yang hampir rampung ini disambut positif oleh warga setempat, meski mereka tetap berharap ada solusi jangka panjang untuk masalah banjir kiriman.

Kerja sama ini sekaligus untuk memastikan penanganan banjir dilakukan secara menyeluruh. Tidak hanya turap, tetapi juga sistem pengendalian air lainnya yang melibatkan seluruh pihak, termasuk pemerintah provinsi.

Denny optimistis, sinergi antara pemerintah dan masyarakat tentang banjir yang selama ini mengganggu aktivitas dan kenyamanan warga Guntung dapat teratasi secara bertahap.

“Proyek ini wujud nyata dari komitmen pemerintah dalam memberikan solusi nyata terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat,” tandasnya.(Adv/Rae)