
Populism,Bontang – SMP Negeri 9 Bontang terus mendukung Program Wajib Belajar (WAJAR) pukul 19.00 hingga 21.00 WITA, yang menjadi bagian dari visi dan misi pembangunan Kota Bontang periode 2025–2030.
Program ini merupakan upaya untuk menumbuhkan budaya belajar yang terstruktur dan mengurangi potensi kenakalan remaja pada malam hari.
Kepala SMPN 9 Bontang Lilyn Indriyawati mengatakan, pihak sekolah tidak hanya mendukung, tetapi juga telah menerapkan program tersebut jauh sebelum kembali digaungkan oleh pemerintah.
“Sebenarnya kami bukan sekadar menggagas, tapi sudah menerapkan program Wajar ini. Sekarang, makin ditekankan agar seluruh siswa benar-benar mengikuti. Dampaknya sangat positif,” ujarnya saat dikonfirmasi, Kamis (26/6/2025).
Menurutnya, kebiasaan belajar pada malam hari dapat membentuk kedisiplinan dan menumbuhkan tanggung jawab akademik siswa, sekaligus menjadi penguat peran keluarga dalam pengawasan anak.
Ia mengaku, sejak program ini digalakkan, siswa SMPN 9 lebih banyak menghabiskan waktu di rumah dan mengurangi kebiasaan nongkrong di luar.
“Kalau tidak dibiasakan, anak-anak sulit untuk disiplin belajar. Tapi karena sekarang ada razia dan pengawasan lingkungan, mereka jadi takut keluar malam. Bahkan ada siswa kami yang pernah terjaring razia, meski hanya dibina, itu sudah cukup membuat mereka jera,” ucapnya.
Program Wajar 19.21 atau Wajib Belajar 19.00–21.00 sendiri sebenarnya telah dirintis sejak 2018, namun belum berjalan konsisten. Program tersebut kembali ditegaskan dan diaktifkan secara serius oleh Pemkot Bontang di masa kepemimpinan Wali Kota Neni Moerniaeni. Tujuannya yakni menekan tingkat kenakalan remaja, serta menciptakan budaya belajar yang sehat dan berkelanjutan di lingkungan keluarga.
“Waktu pertemuan orang tua siswa, kami juga selalu menekankan pentingnya mendukung program pemerintah ini. Kalau keluarga turut mengawasi, insyaallah anak-anak kita akan terbiasa belajar rutin di rumah,” tuturnya.
Peran Orang Tua dalam Program Wajar
Ia menyebutkan, peran orang tua sangat penting dalam memastikan efektivitas program ini. SMPN 9 juga telah memasukkan dukungan terhadap Wajar 19.21 dalam agenda pembinaan karakter siswa dan koordinasi dengan komite sekolah.
Dengan lingkungan sekolah yang berada di kawasan industri dan padat aktivitas sosial, program Wajar dinilai menjadi solusi preventif untuk menjaga siswa dari pergaulan bebas dan aktivitas yang tidak produktif di malam hari.
“Program ini jadi semacam pagar moral juga untuk anak-anak. Mereka jadi punya kesadaran untuk tidak keluar malam, dan itu sangat membantu tugas kami sebagai pendidik,” terangnya.
Sementara itu, Plt Kepala Disdikbud Bontang Saparuddin mengapresiasi dukungan SMPN 9 Bontang, dalam pelaksanaan program Wajar.
Menurutnya, Program Wajar bertujuan untuk memastikan siswa tetap fokus belajar dan tidak terlibat dalam kegiatan yang kurang produktif di malam hari, bukan melarang mereka keluar rumah. Sebab, Disdikbud tidak bertugas untuk “menangkap” anak sekolah, tapi mendidik mereka.
Namun, bila ada pelajar, misalnya pelajar SMP atau SMA, membentuk kelompok belajar atau mengerjakan tugas sekolah di kafe tertentu, itu diperkenankan. Bahkan bila perlu, kata Saparuddin, Disdikbud yang mengantar.
“Prinsipnya, di jam 19.00-21.00 Wita sekolah memanfaatkan waktu itu untuk belajar atau kegiatan produktif,” tandasnya. (Adv/Rae)
Leave a Reply