
Bontang — Wajah baru memimpin Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bontang. Sejak 1 Mei 2025, estafet kepemimpinan dinas strategis ini dipegang oleh Saparudin, yang sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Disdikbud.
Saparudin ditunjuk langsung oleh Pemkot Bontang sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdikbud Bontang menggantikan Bambang Cipto Mulyono yang telah purnatugas.
Penunjukan ini merupakan bentuk gerak cepat Pemkot dalam menjaga kesinambungan program-program pendidikan di Kota Bontang.
Sekretaris Daerah Bontang Aji Erlynawati menegaskan, jabatan Plt ini akan berlangsung selama tiga bulan ke depan sambil menunggu proses seleksi terbuka untuk Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Kadisdikbud.
“Penunjukan pelaksana tugas ini per 1 Mei. Untuk pengisian jabatan definitif, nantinya akan melalui mekanisme seleksi terbuka,” terang Aji saat dikonfirmasi, Jumat (2/5).
Sementara itu, Plt Kadisdikbud Bontang Saparudin mengatakan, bakal melakukan sejumlah persiapan matang untuk agenda penting. Mulai dari pelaksanaan Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) hingga pengadaan perlengkapan sekolah gratis bagi seluruh siswa SD dan SMP, baik di sekolah negeri maupun swasta.
“Mohon doa dan dukungan agar semua agenda berjalan lancar. Kami ingin memastikan setiap anak Bontang mendapat akses pendidikan yang layak dan merata,” ujarnya.
Ia menjelaskan, perlengkapan sekolah yang akan dibagikan meliputi seragam, tas, dan sepatu. Hal ini sebagai bentuk nyata komitmen Pemkot Bontang dalam meringankan beban orang tua serta menciptakan kesetaraan pendidikan di seluruh wilayah kota.
Tak hanya fokus pada program bantuan siswa, Disdikbud juga bergerak cepat dalam menyelesaikan proyek infrastruktur pendidikan. Rencana lanjutan pembangunan ruang kelas baru (RKB) di SMPN 1 dan proses relokasi SD 007.
Lebih dari itu, program 100 hari kerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota terpilih, Neni Moerniaeni–Agus Haris, juga menjadi perhatian utama. Salah satu gebrakan inovatif adalah pemberlakuan jam belajar malam “Wajar 19.00–21.00 WITA” untuk mendukung budaya belajar di rumah secara terstruktur dan terarah.
Sebagai bentuk penguatan ekosistem belajar di luar sekolah, Disdikbud Bontang juga bersiap membuka bimbingan belajar (bimbel) gratis di setiap kelurahan. Program ini dirancang untuk membantu siswa memahami materi pelajaran secara lebih mendalam dan menyeluruh.
“Kami ingin anak-anak Bontang memiliki ruang tambahan untuk belajar, tidak hanya di sekolah tapi juga di lingkungan mereka. Ini bagian dari komitmen kami untuk menghadirkan pendidikan yang menyentuh semua lapisan masyarakat,” tegas Saparudin. (Adv/Rae)











Leave a Reply