Kasus TBC di Bontang Masih Tinggi, Dinkes Tegaskan Pentingnya Deteksi Dini

Kepala Dinkes Bontang, Bakhtiar Mabe (Doc. Pupulismedia)

Bontang – Jumlah kasus tuberkulosis (TBC) di Kota Bontang masih terbilang tinggi dalam tiga tahun terakhir. Data Dinas Kesehatan (Dinkes) mencatat, pada 2023 terdapat 933 kasus, tahun 2024 sebanyak 934 kasus, dan hingga Agustus 2025 sudah ditemukan 654 kasus.

Kepala Dinkes Bontang, Bakhtiar Mabe, menilai tingginya angka kasus bukan semata sebagai kabar buruk, melainkan tanda bahwa sistem kesehatan berjalan dengan baik dalam menemukan penderita TBC.

“Kalau kasus ditemukan, artinya kita bisa segera melakukan pengobatan. Yang berbahaya justru kasus yang tidak terdeteksi karena bisa menularkan ke orang lain tanpa disadari,” jelasnya saat dikonfirmasi, Selasa (16/9/2025). 

Ia menekankan, deteksi dini sangat penting agar pasien bisa mendapatkan penanganan sejak awal. Dengan begitu, peluang kesembuhan lebih besar sekaligus memutus rantai penularan di masyarakat.

Meski begitu, tantangan terbesar bukan hanya pada penemuan kasus, melainkan kepatuhan pasien dalam menjalani pengobatan. Menurut Bahtiar, masih ada pasien yang menghentikan terapi di tengah jalan, berpindah tanpa melapor, bahkan ada yang meninggal sebelum tuntas berobat.

“Rata-rata tingkat kepatuhan berobat di Bontang masih di kisaran 86 persen. Artinya, ada sebagian pasien yang belum menyelesaikan pengobatannya. Ini menjadi pekerjaan rumah besar bagi kita semua,” ungkapnya.

Untuk itu, Dinkes terus mengoptimalkan peran kader kesehatan, RT/RW, tokoh masyarakat, hingga keluarga pasien dalam memberikan dukungan. Kolaborasi tersebut diharapkan mampu meningkatkan kepatuhan berobat hingga tuntas.

Bahtiar menambahkan, pemerintah menargetkan eliminasi TBC tercapai pada 2030. Upaya itu membutuhkan kerja sama seluruh lapisan masyarakat agar lebih peduli terhadap kesehatan lingkungan, tidak ragu memeriksakan diri, serta mendukung anggota keluarga yang menjalani pengobatan.

“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Kesadaran masyarakat adalah kunci agar Bontang bisa terbebas dari TBC,” pungkasnya. (Re)