Populism.id, BONTANG – Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkartan) Kota Bontang Amiluddin mengungkapkan, kasus kebakaran di Bontang didominasi masalah korsleting listrik.
Menurutnya sejak bulan Januari hingga November ini sudah ada 35 kasus kebakaran yang terjadi. Angka itu selisih 3 angka dengan tahun lalu.
“Dari 35 kasus itu, tercatat kebakaran 12 kali menimpa rumah tinggal warga. Yang memang penyebabnya ada korsleting listrik,” kata Amiluddin saat ditemui diruangannya, Rabu (16/11/2022).
Sementara kebakaran yang disebabkan jaringan gas tercatat juga ada 3 kasus, dan kebakaran lahan juga terdapat 4 kasus.
Dimana kasus kebakaran di Kelurahan Telihan pada September lalu yang paling memilukan, dengan 2 korban jiwa meninggal saat mendapat penanganan di RSUD Taman Husada Bontang.
Mesti demikian, ia mengaku Disdamkartan terus berbenah dan memperbaiki sistem penanganan kebakaran, minimal bisa menekan waktu per perlaporan diterima yaitu 10 menit.
Menurutnya dengan cara itu dapat meminimalisir dampak sebaran kebakaran. Selain itu, upaya lain juga dilakukan ada membentuk relawan di 15 kelurahan di Bontang.
“Relawan ini sudah kita latih, dan tahun depan akan lebih maksimal karena sudah ada kepastian anggaran yang diberikan pemerintah,” ungkapnya.
Lebih lanjut dirinya pun menghimbau masyarakat diminta berhati-hati dan selalu waspada agar memperhatikan pemicu terjadinya kebakaran. Seperti kompor gas yang dimatikan setelah dipakai, dan memastikan tidak ada kebocoran tabung.
Kemudian, memperhatikan instalasi listrik. Untuk menghindari korsleting selalu meremajakan instalasinya dan kabel jangan dibiarkan berserakan.
Jika terlihat kebakaran, Warga pun diminta cepat melaporkan ke petugas. Dengan menghubungi call center 112, atau nomor petugas Disdamkartan.
“Laporkan cepat. Petugas akan mendatangi lokasi kebakaran,” pungkasnya. (Iwan/Adv/Kominfo)