Populism.id, BONTANG – Masalah stunting menjadi salah satu fokus utama pemerintah Kota Bontang tahun ini.
Wakil Wali Kota Bontang Najirah mengatakan kerja pemerintah tahun ini tidak hanya fokus pada soal fisik yang berkaitan dengan banjir, perbaikan jalan, namun juga mengarah pada penanganan stunting.
Najirah bilang dari data Dinas Kesehatan angka kasus stunting di Kecamatan Bontang Selatan termasuk yang cukup tinggi.
Diketahui dari 6 kelurahan total angka balita stunting mencapai mencapai 150,16 persen. Dimana kasus tertinggi terjadi di Kelurahan Bontang Lestari yaitu 23,53 persen, disusul Satimpo 13,28 persen dan Berbas Pantai 10,92 persen.
“Angka stunting di Bontang dari data Desember 2022 lalu itu 23 persen. Jadi memang kita mesti bekerja gotong royong untuk mencapai target nasional tahun depan,” kata Najirah dalam sambutannya di Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat Kecamatan Bontang Selatan, Senin (13/2/2023) pagi.
Menurut orang nomor dua di Bontang ini, pemerintah hanya punya waktu 10 bulan untuk bekerja menekan angka stunting sampai 14 persen sesuai target nasional tahun 2024.
“Saya berharap dari Musrenbang ini dapat membuahkan solusi dari berbagai masalah salah satunya stunting,” terangnya.
Sementara itu Camat Bontang Selatan Kamsal mengakui angka batuda dan balita stunting di wilayahnya cukup tinggi, khususnya di daerah-daerah pesisir.