Populism.id, BONTANG – Perusahaan Air Minum Daerah (Perumda) Tirta Taman Bontang mengklaim berhasil mengatasi persoalan defisit air bersih 200 liter per detik di wilayah Bontang Kota.
Direktur Perumda Tirta Taman Bontang Suramin mengatakan, pihaknya terus berinovasi meningkatkan pelayanan distribusi air untuk masyarakat.
Salah satu upaya yang dilakukan dengan memanfaatkan idle capacity atau kelebihan kapasitas air bersih, dari Water Treatment Plant (WTP) Guntung dan Lok Tuan yang jumlahnya kurang lebih 4000-5000 meter kubik per harinya.
“Ada kelebihan produksi air yang tidak termanfaatkan di WTP Guntung sekitar 1.300 meter kubik, dan Lok Tuan sekitar 4.000-4500 meter kubik per harinya,” tutur Suramin kepada awak media, kemarin
Kelebihan air inilah yang dimanfaatkan menutupi kekurangan air 200 liter per detik di area Bontang Kota, yang melingkupi Kelurahan Gunung Elai, Bontang Baru, Api-Api, Bontang Kuala dan sebagian wilayah di Kecamatan Bontang Selatan.
Menurut Suramin, skema itu berhasil setelah pihaknya bekerjasama dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) dan Pemerintah Provinsi, melakukan pemasangan jaringan pipa interkoneksi yang menggabungkan dua WTP tersebut, menuju Booster Pump Reservoir yang berada di area GOR Lok Tuan, pada 4 bulan lalu.
“Muaranya di Booster Pump itu kemudian disalurkan kembali ke WTP utama lalu distribusikan ke wilayah Bontang Kota,” jelasnya.
Selain berefek pada peningkatan distribusi air, lanjut Suramin, Idle Capacity juga mempengaruhi jam operasional penyaluran, dari yang awalnya hanya 19 jam per hari. Saat ini sudah mencapai 22 jam per hari secara rata-rata.
“Artinya PDAM tidak lagi mengalirkan air secara bergiliran, namun setiap hari. Walaupun waktunya tidak bersamaan. Ada yang pagi sampai siang, atau malam,” bebernya.
Membantah kenaikan tarif
Mesti demikian, peningkatan distribusi air ini ternyata juga punya efek negatif. Karena pola konsumsi air bersih masyarakat juga meningkat dan itu tidak disadari oleh mereka.
Menurut Manajer Pemasaran Perumda Tirta Taman Mulia Nur, hal itu terbukti dari catatan akumulasi pemakaian selama 3Â bulan terakhir. Dampaknya masyarakat harus merogoh kocek lebih dalam.
“Kami ingin menegaskan bahwa PDAM tidak ada menaikkan tarif. Yang ada peningkatan konsumsi pemakaian air yang tidak disadari masyarakat,” bebernya.
Dari itu Mulia Nur menekankan kepada masyarakat agar berlaku lebih bijak dalam penggunaan air.
“Jangan sampai yang biasa irit jadi agak boros, yang boros jadi abai. Ketika membayar tagihan bulanan kaget dan menganggap PDAM menaikan tarif tanpa sepengetahuan mereka. Padahal, sekali lagi persoalannya ada pada peningkatan pemakaian airnya,” jelasnya.
Diakhir, dia meminta masyarakat ikut mengawasi proses distribusi air ini. Jika ada kendala bisa menghubungi pihaknya melalui layanan pengaduan.
“Bisa menghubungi via Wa dengan nomor 0821-5378-7420 atau 0548-23555. Kami siap melayani,” pungkasnya.