Sabtu, November 23, 2024
BerandaKaltimBontangDalih Pekerja Lokal Tak Penuhi Standar, PT Wika Rekrut Tenaga Kerja Luar

Dalih Pekerja Lokal Tak Penuhi Standar, PT Wika Rekrut Tenaga Kerja Luar

Proyek pembangunan pabrik amonium nitrat di kawasan Kaltim Industri Estate (KIE). (Doc. Populism.id-Royen)

Populism.id, Bontang – Dinas Ketenagakerjaan Bontang menerima aduan dari masyarakat, mengenai perusahaan yang membawa tenaga kerja luar daerah dalam proyek pembangunan amonium nitrat.

Diketahui Perusahaan tersebut merupakan rekanan dari PT Wijaya Karya PT Wijaya Karya, yang kini tengah beroperasi di kawasan Kaltim Industrial Estate (KIE). 

“Iya kemarin ada kami terima aduan dari LSM. Subkontraktor tidak melapor ke Disnaker Bontang tentu itu melanggar Perda. Jadi kita akan tindaklanjuti,” kata Kepala Disnaker Bontang Abdu Safa Muha saat dikonfirmasi 

beberapa waktu lalu.

Ditemui dalam sidak gabungan Komisi DPRD Bontang yang dipimpin Wakil Ketua Agus Haris, Project Manager PT WIKA Hadi Prasetyo membenarkan perihal kedatangan pekerja dari luar daerah yang berjumlah 20 orang.

Pekerja tersebut merupakan tenaga ahli bidang fabrikasi dan instalasi alat-alat produksi atau  Pipe Fitter. Diketahui 20 tenaga kerja tersebut sudah mulai bekerja di proyek itu selama tiga hari.  

“Iya itu kami yang memang merekrut dan memang baru akan melapor. Karena standar yang harus dipenuhi pekerja minimal mampu mencapai 20 inci per hari,” kata Hadi Prasetyo, saat ditemui di kantornya Senin (23/5/2022). 

Ia menjelaskan dalam proses yang berjalannya, PT Wika tidak mengabaikan potensi tenaga lokal untuk diberikan andil dalam pembangunan pabrik amoniak itu. Hanya saja, pekerja lokal dianggap tak mampu memenuhi target pekerjaan.

“Hasil evaluasi kami, maksimal hanya 12 inci per hari,” ungkapnya.

Artinya standar yang diminta tidak tercapai, sementara Heri mengaku penyelesaian pembangunan pabrik amonium nitrat yang ditarget rampung di akhir tahun ini.

“Memang sudah lebih dulu diprioritaskan. Cuman karena tidak sesuai kemampuan standar jadinya rekrutmen dari luar,” terangnya. 

Sementara, Anggota Komisi I DPRD Bontang Irfan sanksi dengan pernyataan Hadi Prasetyo.

Ia menjelaskan, pekerjaan dengan target per hari 20 inci tidak sulit dipenuhi. Dia yakin pekerja lokal pun dapat melakukannya, asalkan material terpenuhi.

“Saya punya pengalaman panjang dalam pekerjaan seperti ini, dan pekerja kita punya skill yang bisa diandalkan,” bebernya.

Soal pemenuhan target itu semestinya dilakukan evaluasi terlebih dahulu, dengan melihat daily report.

Daily report dapat menunjukan apa saja yang menjadi kendala, seperti pemenuhan material atau kapasitas pekerjanya tak mumpuni.

“Harusnya evaluasi dahulu dengan melihat daily report. Jangan langsung mengatakan pekerja lokal tak memenuhi standar. Kami ingin ada solusi disini. Dengan membuka daily recordnya, dari situ bisa dilihat duduk persoalannya bisa jadi karena ada miskomunikasi antar pekerja, material, atau masalah skill pekerja sendiri,” ungkapnya. (Royen/Pm).

Print Friendly, PDF & Email
RELATED ARTICLES
- Advertisment -
Google search engine

Most Popular