Populism.id, BONTANG – Penerapan Pola Pengelolaan Keuangan (PPK) Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) di fasilitas layanan kesehatan atau fasyankes Kota Bontang, mendapatkan perhatian serius dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Bontang.
Kepala Dinkes Bontang, Bahtiar Mabe menegaskan pentingnya pengembangan sistem BLUD di Fasyankes Bontang untuk mengatasi beberapa permasalahan keuangan, seperti dana kapitasinya yang menjadi sisa lebih pembiayaan anggaran (Silpa) jika tidak dikelola dengan baik.
Menurutnya sistem BLUD memungkinkan pengelolaan dana secara mandiri oleh fasilitas layanan kesehatan, sehingga penggunaan dana lebih fleksibel dan efisien.
Bahkan, rencana penerapan BLUD sudah mendapat persetujuan dari Wali Kota Bontang melalui surat keterangan, pelaksanaannya memerlukan penilaian dari tim khusus.
“Tim penilai tersebut terdiri dari beberapa instansi, yaitu Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah, Asisten Satu Pemerintah Kota Bontang, dan Dinkes Bontang, kata Bahtiar saat dikonfirmasi, Senin (3/6/2024).
Ia mengatakan, keunggulan BLUD adalah kemampuan instansi untuk mengelola keuangan secara mandiri, yang akan mengurangi potensi Silpa dan memungkinkan improvisasi dalam pengelolaan dana dibandingkan dengan status non-BLUD
Dalam waktu dekat, tim ini akan mengikuti pelatihan di Kota Bandung untuk mendalami penilaian sistem BLUD, dengan target pelaksanaan penilaian pada bulan Juni,” tandasnya. (Adv/Royen-Populism.id)