
Bontang – Kepala Dinas Kesehatan Kota Bontang, Bakhtiar Mabe, mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), khususnya di musim pancaroba yang rawan menjadi puncak perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti.
Bakhtiar menjelaskan, DBD memiliki gejala awal yang sering dianggap sepele, namun bisa berkembang menjadi kondisi berbahaya bila terlambat ditangani.
“Demam tinggi mendadak yang bisa mencapai 39–40 derajat Celcius, rasa lemah, lesu, sakit kepala hebat, nyeri otot dan sendi, hingga timbul bintik merah pada kulit 3-4 hari setelah demam adalah tanda yang tidak boleh diabaikan,” ungkapnya, Minggu (5/10/2025).
Ia menambahkan, gejala DBD parah bisa lebih berisiko, antara lain nyeri perut hebat, muntah berulang, pendarahan dari gusi atau hidung, darah pada muntah, urin, maupun feses, hingga kulit tampak memar. Pada tahap ini, penderita juga dapat mengalami pernapasan cepat, kulit dingin, dan syok.
“Jika gejala ini muncul, penanganan cepat sangat penting untuk mencegah komplikasi serius, bahkan kematian,” tegasnya.
Untuk itu, masyarakat diminta segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat bila mengalami demam disertai gejala DBD. Kata dia, jangan menunda, dan sampaikan dengan tepat kapan demam mulai dirasakan agar tenaga medis bisa menegakkan diagnosis lebih akurat.
Selain kewaspadaan terhadap gejala, upaya pencegahan dinilai jauh lebih penting. Dinkes Bontang terus mengimbau masyarakat menerapkan gerakan 3M Plus, yakni menguras dan membersihkan tempat penyimpanan air, menutup wadah air, serta memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekas yang bisa menampung air hujan.
“Langkah tambahan bisa dilakukan dengan menaburkan bubuk abate pada penampungan air, mengganti air vas bunga atau pot tanaman seminggu sekali, memelihara ikan pemakan jentik, dan menjaga lingkungan tetap bersih,” jelasnya.
Ia menekankan, keberhasilan mencegah DBD tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah, melainkan harus menjadi gerakan bersama seluruh warga.
“Kami berharap masyarakat disiplin menjaga lingkungan. Dengan mencegah jentik nyamuk berkembang biak, kita bisa memutus mata rantai penularan DBD,” pungkasnya. (Re)
Leave a Reply