Disdikbud Bontang Dorong Pendidikan Anak Pesisir, Fasilitas Gratis Disiapkan

Plt Kepala Disdikbud Bontang Saparuddin. (Doc. Populismedia)

Bontang – Komitmen Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang, dalam meningkatkan akses pendidikan hingga pelosok terus diwujudkan.

Salah satunya melalui perhatian khusus bagi anak-anak di wilayah pesisir seperti Selangan, Tihi-Tihi, dan Gusung.

Hal itu diwujudkan secara nyata lewat berbagai program afirmatif untuk memastikan tidak ada anak yang tertinggal dalam pendidikan, termasuk di daerah terpencil.

Plt Kepala Disdikbud Bontang Saparuddin menyampaikan, tantangan utama di wilayah pesisir adalah rendahnya tingkat keberlanjutan pendidikan. Sebagian besar siswa hanya menempuh pendidikan hingga Sekolah Dasar (SD), karena keterbatasan fasilitas dan minimnya dukungan dari orang tua.

“Mayoritas orang tua masih mengandalkan anak-anaknya untuk membantu mencari nafkah di laut. Ini jadi hambatan bagi mereka melanjutkan sekolah ke jenjang berikutnya,” ujar Saparuddin saat dikonfirmasi, Jumat (23/5/2025).

Menjawab tantangan tersebut, Disdikbud bersama Pemkot Bontang telah mengambil langkah konkret. Fasilitas seperti asrama gratis di Rusunawa Guntung dan layanan transportasi perahu tanpa biaya telah disiapkan guna mendukung kelanjutan pendidikan anak-anak pesisir.

“Kami juga sudah meminta sembilan SMP negeri di Bontang untuk menyediakan kuota khusus bagi anak-anak pesisir. Ini bentuk keberpihakan agar mereka tidak tertinggal,” tambahnya.

Ia menjelaskan, Disdikbud juga terus melakukan pendekatan kepada orang tua agar bersedia mendukung anak-anak mereka mengenyam pendidikan yang lebih tinggi.

Namun, Anak-anak akan dipulangkan ke rumah setiap akhir pekan agar tetap terhubung dengan keluarga.

“Pemerintah sudah menyiapkan semuanya—dari transportasi, asrama, hingga seragam dan buku gratis. Bahkan sekolah negeri kini tidak memungut biaya. Hanya butuh dukungan dari orang tua agar masa depan anak-anak lebih cerah,” tegasnya.

Melalui berbagai fasilitas yang telah disiapkan ini, ia berharap, tak ada lagi anak pesisir yang tertinggal dalam pendidikan.

“Kami dari pemerintah berkomitmen menjadikan pendidikan sebagai hak dasar bagi setiap anak di Bontang, tanpa terkecuali,” tandasnya. (Adv/Rae)

Disdikbud Bontang Soroti Rendahnya Keberlanjutan Pendidikan Anak Pesisir

Bontang – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bontang menyampaikan keprihatinan terhadap rendahnya tingkat keberlanjutan pendidikan di kalangan anak-anak wilayah pesisir.

Adapun wilayah pesisir seperti Selangan, Tihi-Tihi, dan Gusung menjadi sorotan utama karena sebagian besar siswa hanya menempuh pendidikan hingga Sekolah Dasar (SD).

Plt Kepala Disdikbud Bontang, Saparudin, menyatakan bahwa faktor utama rendahnya partisipasi pendidikan lanjutan di wilayah pesisir adalah keterbatasan sarana pendidikan dan minimnya dukungan dari orang tua.

“Mayoritas orang tua lebih mengandalkan anak-anak mereka untuk membantu mencari nafkah di laut, sehingga enggan mengizinkan anak-anaknya melanjutkan sekolah ke kota,” jelasnya saat dikonfirmasi, Jumat (23/5/2025).

Ia menambahkan, saat ini belum ada SMP maupun SMA di wilayah pesisir tersebut, sehingga anak-anak harus menyeberang ke kota untuk mengakses pendidikan lanjutan. Sebagai upaya mendorong keberlanjutan pendidikan, Pemkot Bontang telah menyediakan fasilitas pendukung, seperti asrama gratis di Rusunawa Guntung dan transportasi perahu tanpa biaya.

Tidak hanya itu, Disdikbud juga telah meminta sembilan SMP negeri di Kota Bontang untuk menyediakan kuota khusus bagi siswa dari wilayah pesisir. Namun demikian, tantangan utama tetap berasal dari penolakan para orang tua siswa.

“Para orang tua masih khawatir anak-anak mereka harus tinggal di kota, karena dianggap mengurangi tenaga kerja keluarga untuk kebutuhan harian,” ungkapnya.

Ia menyatakan,anak-anak akan dipulangkan setiap akhir pekan. Namun, tanpa dukungan orang tua, program ini sulit berjalan optimal.

Lebih jauh, ia berharap para orang tua dapat lebih terbuka dan mempertimbangkan masa depan anak-anak mereka.

“Pemerintah juga sudah memberikan seragam dan buku gratis, apalagi sekolah negeri kini juga tidak memungut biaya,” pungkasnya. (Adv/Rae)