Bontang – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Kota Bontang bersiap menerima kunjungan Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM yang bekerja sama dengan PT Deloitte Indonesia pada Kamis (13/11/2025).
Kunjungan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan penyusunan Proposal Bisnis Hilirisasi Investasi Strategis Tahun Anggaran 2025, yang fokus pada komoditas minyak dan gas bumi. Kepala DPM-PTSP Kota Bontang, Muhammad Aspiannur, memastikan seluruh data dan dokumen yang diperlukan telah dipersiapkan secara komprehensif.
Menurutnya, validasi data ini menjadi langkah penting dalam penyusunan proposal bisnis yang berbasis kajian teknis dan kebutuhan pasar. DPM-PTSP Bontang akan memfasilitasi penyampaian informasi terkait potensi hilirisasi migas daerah, ketersediaan lahan industri, hingga kesiapan infrastruktur pendukung.
“Kami siap mendukung penuh dan menyediakan data yang dibutuhkan sesuai permintaan Kementerian Investasi dan Deloitte,” ujarnya saat ditemui di ruangannya, Rabu (12/11/2025).
Kegiatan penyusunan proposal ini menjadi bagian dari target nasional dalam RPJMN 2025-2029, di mana pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen pada 2029. Untuk mewujudkan itu, investasi nasional ditargetkan mencapai Rp13.032 triliun. Khusus sektor hilirisasi migas, pemerintah mematok realisasi investasi tahun 2025 sebesar Rp54,58 triliun. Kunjungan ke Bontang menjadi salah satu langkah memastikan kesiapan daerah dalam mendukung target tersebut.
Hingga triwulan III 2025, realisasi investasi hilirisasi migas mencapai Rp32,6 triliun. Melalui penyusunan proposal bisnis yang melibatkan daerah, pemerintah berupaya memberikan gambaran akurat bagi calon investor mengenai potensi migas yang dapat dikembangkan. Proposal ini mencakup analisis rantai nilai, pohon industri, hingga kebutuhan pasar domestik.
Tim Kementerian Investasi dan Deloitte nantinya akan melakukan klarifikasi data langsung di kantor DPM-PTSP Kota Bontang. Mereka akan meninjau kesiapan Bontang dalam mendukung pengembangan fasilitas petrokimia terintegrasi yang menjadi fokus proyek hilirisasi gas bumi. DPM-PTSP Bontang bertindak sebagai koordinator daerah untuk memastikan kelancaran proses tersebut.
Dalam kesempatan ini, ia menegaskan bahwa Bontang memiliki posisi strategis sebagai kota industri berbasis migas dan kimia yang telah memiliki infrastruktur energi, pelabuhan, dan kawasan industri. Ia berharap kunjungan ini memperkuat kepercayaan pemerintah pusat terhadap kesiapan Bontang sebagai lokasi potensial hilirisasi migas.
Selain validasi data, kegiatan juga mencakup koordinasi lanjutan antara pemerintah pusat, Deloitte, dan pemerintah daerah. Diskusi teknis akan dilakukan untuk memastikan informasi yang diberikan selaras dengan kebijakan tata ruang, kesiapan lahan, serta dukungan regulasi daerah.
Ia menyampaikan bahwa pihaknya menyambut baik kunjungan ini sebagai bentuk pengakuan atas potensi Bontang dalam industri migas nasional. Ia menambahkan bahwa hasil validasi ini nantinya akan menjadi dasar penyusunan rekomendasi lokasi yang memiliki kelayakan tertinggi untuk pengembangan fasilitas petrokimia.
“Kami berharap hasilnya dapat mendorong investasi baru yang memberi dampak bagi perekonomian daerah,” pungkasnya. (MH)














Leave a Reply