
Bontang – Kepala Puskesmas Bontang Utara 1, dr. I Wayan Santika, menegaskan bahwa periode emas 1000 hari pertama kehidupan anak adalah kunci utama pencegahan stunting. Menurutnya, intervensi gizi dan pemantauan sejak bayi lahir hingga usia 2 tahun harus dilakukan secara konsisten agar anak terhindar dari risiko gagal tumbuh.
“Stunting sebenarnya bisa dideteksi sejak dini, bahkan dari bayi lahir. Begitu masuk usia 6 bulan, ketika mulai MPASI, jika tumbuh kembangnya tidak sesuai standar, maka kita bisa langsung melakukan intervensi,” jelasnya, Kamis (25/9/2025).
Ia menekankan bahwa anak usia di bawah dua tahun masih memiliki peluang besar untuk pulih dari stunting. Namun jika melewati usia tersebut, perbaikan akan semakin sulit.
“Sering ada anggapan stunting tidak bisa disembuhkan, padahal kalau masih di bawah dua tahun, dengan intervensi yang tepat, masih sangat bisa pulih,” ucapnya.
Program yang dilakukan Puskesmas Bontang Utara 1 meliputi pemberian makanan tambahan khusus, vitamin, serta kelas pemulihan gizi yang digelar setiap dua minggu. Orang tua dilibatkan aktif melalui kelas literasi gizi agar pola asuh dan pola makan bisa terjaga.
“Periode 1000 hari ini benar-benar harus kita kejar. Karena jika gagal di fase ini, risiko jangka panjang terhadap kecerdasan, produktivitas, hingga kesehatan anak akan sangat besar,” tegas dr. Wayan.
Ia juga mengingatkan pentingnya peran posyandu sebagai ujung tombak pemantauan kesehatan anak.
“Posyandu kita cukup baik dengan cakupan di atas 80 persen, ini harus kita manfaatkan untuk deteksi dini sekaligus menjaga agar anak-anak tidak kembali ke kondisi stunting,” tutupnya. (Re)














Leave a Reply