Populism.id, Bontang – Puluhan mahasiswa dengan berbagai latar belakang kampus dan organisasi, yang tergabung dalam aIiansi amanat penderitaan rakyat atau AMPERA mendatangi Gedung DPRD Bontang, Senin 11 April 2022, sekira pukul 15.02 Wita.
Kedatangan para mahasiswa ini menuntut DPRD sebagai lembaga perwakilan rakyat bersikap, menolak kebijakan pemerintah pusat yang dinilai menyengsarakan masyarakat.
Koordinator Lapangan (Korlap) aksi Muhammad Arif Maldini mengatakan ada 5 kebijakan pemerintah pusat yang harus di tolak. Yakni, membatalkan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), membatalkan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN), mengecam tindakan represif oknum aparat, menstabilkan harga dan menjaga ketersediaan bahan pokok, dan menagih janji politik presiden (12 janji nawacita).
“Rapatkan barisan kawan-kawan, ayo kita masuk gedung rakyat!,” ucap Maldini lantang mendobrak gerbang dewan.
Situasi sempat memanas karena para mahasiswa sebelumnya dihalangi polisi masuk ke gedung DPRD.
“Kenapa kami dihalangi, ini gedung rakyat kami juga hak untuk masuk,” katanya.
“Bapak ibu dewan terhormat, kami ajak bapak ibu turun bersama kami menyeruarakan penolakan kalau benar kalian adalah wakil rakyat,” sambungnya.
Diketahui sampai saat ini para mahasiswa masih melakukan orasi dihalaman depan gedung dewan, tapi belum ada salah satu anggota dewan pun yang turun menerima dan mendengarkan aspirasi para mahasiswa. (mrd/Pm)
