
Bontang – Data Puskesmas Bontang Utara 1 menunjukkan Kelurahan Api-Api menjadi wilayah dengan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) tertinggi pada 2025. Namun, tren mengejutkan justru terlihat di Bontang Kuala yang biasanya rendah, kini mulai mengalami peningkatan.
Kepala Puskesmas Bontang Utara 1, dr. I Wayan Santika, mengungkapkan hal itu setelah memantau data geospasial dari aplikasi Sigap DBD. “Api-Api paling tinggi, hampir merata di wilayah padat penduduk. Sementara Bontang Kuala yang biasanya rendah, sekarang naik,” ujarnya.
Menurutnya, rendahnya kasus di Bontang Kuala pada tahun-tahun sebelumnya dipengaruhi faktor lingkungan. Pemukiman di atas laut membuat nyamuk sulit berkembang biak, ditambah angin kencang yang menghambat pergerakan serangga tersebut.
Namun, temuan terbaru mengungkap banyaknya tampungan air di dalam rumah warga yang menjadi sarang baru nyamuk. Situasi ini membuat kasus di Bontang Kuala meningkat signifikan dibandingkan tahun lalu.
Sebagai tindak lanjut, tim kader jentik bersama Puskesmas membagikan abate dan melakukan sosialisasi kepada warga setempat.
“Harapannya, setelah intervensi ini, tren kasus di Bontang Kuala bisa turun kembali,” katabya, Jum’at (25/9/2025).
Secara keseluruhan, kasus DBD di bawah naungan Puskesmas Bontang Utara 1 tahun ini mencapai 154, dengan mayoritas pasien berusia 5–14 tahun. Kelompok anak-anak dinilai paling rentan terjangkit karena aktivitas yang sering bersentuhan dengan lingkungan luar.
Dirinyar menekankan pentingnya peran keluarga dalam memastikan wadah penampungan air di rumah selalu tertutup rapat.
“Perilaku kecil di rumah bisa berdampak besar pada pencegahan wabah,” ujarnya.
Puskesmas akan terus mengintensifkan pemantauan ke wilayah pesisir seperti Bontang Kuala dan wilayah lainnya di bawah naungan Puskesmas Bontang Utara I, agar tren kenaikan kasus bisa ditekan sejak dini. (Re)
Leave a Reply