
Bontang — Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) Kota Bontang bakal memboyong sebanyak 34 atlet, ke ajang Festival Olahraga Rekreasi Nasional (Fornas) VIII, di Nusa Tenggara Barat (NTB), pada 24 Juli 2025 mendatang.
Kendati anggaran kegiatan telah masuk dalam perencanaan. Namun hingga memasuki pertengahan Juli ini dana tersebut urung dicairkan dari alokasi anggaran hibah senilai 1,1 Miliar. Melalui Dinas Pemuda Olahraga, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Dispoparekraf) Bontang.
Sebab, masih menunggu pembahasan dalam APBD-P, pada Agustus mendatang. Alhasil, keberangkatan kontingen Bontang harus menggunakan dana mandiri atau pribadi.
“Dana sudah dianggarkan, tetapi karena belum cair, kami upayakan secara mandiri, agar tetap bisa berangkat ke Fornas,” kata
Ketua Harian Kormi Bontang Erlina saat dikonfirmasi, Rabu (16/7).
Ia mengatakan, meski keberangkatan tanpa dukungan dari Pemkot Bontang, sejumlah atlet dan official atlet dari berbagai Induk Organisasi (Inorga) tetap berkomitmen membawa nama Bontang ke ajang nasional tersebut.
Bahkan, tahun ini, KORMI menargetkan 3 medali emas, 2 perak, dan 2 perunggu sebagai capaian. Dalam gelaran Fornas sebelumnya, kontingen Bontang berhasil membukukan 2 medali emas, 2 perak, dan 2 perunggu.
Adapun, Inorga yang mengisi dalam ajang tersebut, yakni Asta (Asosiasi Seni Tarung Tradisi) sebanyak 4 atlet, Perkumpulan Tonnis Indonesia (Pertonsi) sebanyak 7 atlet, Perkumpulan Warga Tulang Sehat (Perwartusi) sebanyak 2 atlet, Federasi Seni Panahan (Fespati), Ikatan Langkah Dansa Indonesia (Ildi) dan Universal Line Dance (Uld).
“Akibat terbatasnya biaya terdapat 2 induk organisasi Kormi Bontang juga batal berangkat. Yaitu Persatuan Olahraga Tradisional Indonesia 4 atlet dan Persatuan Sepeda Onthel 2 atlet. Secara keseluruhan puluhan atlet beserta official dipastikan akan berangkat menuju Fornas VIII,” terangnya.
Ia berharap, perusahaan swasta dan pelat merah yang beroperasi di Bontang bisa mendukung para atlet yang berhasil juara sebagai bentuk penghargaan.
“Kami optimistis bisa meraih hasil terbaik, dan tentu akan lebih bersemangat jika ada dukungan dari perusahaan-perusahaan yang peduli terhadap olahraga masyarakat,” tandasnya.
Melansir dari [Klikkaltim.com], sebelumnya diberitakan, ratusan atlet Bontang harus bersiap mengelus dada dalam-dalam. Disporapar-Ekraf) mengaku tak bisa mencairkan dana hibah untuk 5 organisasi atlet sebesar Rp 11 miliar.
Kepala Disporapar-Ekraf Rafidah mengatakan, dana hibah kepada 5 organisasi tak bisa dicairkan karena kesalahan administrasi.
Belakangan dana hibah bisa dicairkan setelah mendapat persetujuan dari Kemwnterian Dalam Negeri (Kemendagri).
Leave a Reply