Populism.id, BONTANG – Seperti candu, mendengarkan musik menjadi hal yang tidak bisa ditinggalkan oleh Awaluddin Jamain dalam keseharian-hariannya.
Kegilaannya terhadap musik kemudian mendorongnya untuk membuat studio yang ia sebut ‘Taman Musik‘ pada 2018 lalu. Ia rela keluar uang, membagi waktu, dan kesibukannya sebagai karyawan Pertamina untuk mewadahi dan merangsang musisi Bontang melahirkan karya yang siap dipublish.
Menurut pria 36 tahun ini, musisi di Bontang sangat mampu bersaing namun terbatas ruang untuk memproduksi karyanya, untuk kemudian diperkenalkan ke penikmat musik.
Mesti demikian, ia mengakui dalam memproduksi lagu atau dikenal dengan istilah masuk dapur rekaman, dibutuh budget yang tidak sedikit. Karena banyak proses yang mesti dilalui. Bukan hanya soal menciptakan lagu, namun ada jenjang pra produksi, produksi dan terakhir mastering.
“Minimal 20 jutaan lah. Itu diluar biaya video klip. Lumayan kan,” tutur Awal saat ditemui dikediamannya, kemarin malam.
Namun hal tersebut, menurutnya adalah persoalan lain yang tak terlalu dipusingkan. Karena setiap musisi punya kesempatan yang sama. Tidak lagi terbatas oleh jarak dan biaya besar yang harus dikeluarkan.
“Banyak jalan menuju Roma,” ungkapnya.
Dia membuktikan itu. Dengan mengandeng pemerintah ia berhasil menelurkan project Cipta Lagu. Yang ia garap bareng dengan orang-orang punya semangat sama ingin membawa karya musisi Bontang dikenal dunia.
Di mulai Maret sampai 15 April lalu, timnya berhasil menjaring komposer lokal yang memiliki karya untuk masuk dapur rekaman di studionya.
“Dari 35 musisi yang mendaftarkan karyarnya, kemudian terseleksi. Ada 10 lagu yang siap untuk di publish,” ungkapnya.
Rilis 10 Lagu Karya Musisi Bontang
Awal bilang, karya musisi bontang lewat project Cipta Lagu akan resmi dirilis Senin malam (29/8/2023) di Taman Adipura, Kelurahan Bontang Kuala.
“Setelah dirilis kami akan upload ke Spotify secara bersamaan,” bebernya.
Ia menjanjikan lagu yang akan dirilis besok, adalah karya yang punya kualitas karena dalam prosesnya dia melibatkan Mastering oleh Kyle Holland di Tennesse, Amerika Serikat.
Dirinya pun mengajak masyarakat untuk hadir dalam laucing besok, dan. berharap dukungan dari untuk sama-sama mencintai karya musisi lokal, minimal dengan cara mendengarkannya.