Bontang – Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif (Dispopar) Kota Bontang melakukan revitalisasi kawasan wisata Bontang Kuala (BK) secara bertahap
Upaya ini dilakukan untuk mempercantik kawasan sekaligus menguatkan daya tarik wisata berbasis kearifan lokal.
Kepala Bidang Pariwisata Dispopar Kota Bontang, Muhammad Ihsan, menuturkan, revitalisasi dilakukan dalam dua tahap pembangunan.
Tahap pertama telah dikerjakan pada 2024 dengan fokus memperbaiki pelataran utama yang kondisinya sudah tidak layak digunakan.
“Pelataran Bontang Kuala itu usianya sudah lebih dari 30 tahun. Kondisinya rusak dan sudah berbahaya kalau dipakai untuk acara-acara,” ujarnya, Sabtu (8/11/2025).
Tahap pertama tersebut menelan anggaran sekitar Rp 12 miliar dan kini telah rampung. Sementara itu, tahap kedua dilaksanakan pada 2025 dengan menambahkan sejumlah fasilitas pendukung untuk menunjang kenyamanan wisatawan dan pelaku usaha lokal.
“Tahun ini kita akan lengkapi fasilitas-fasilitas untuk Bontang Kuala. Nantinya akan ada musala di atas laut, WC umum, serta area jualan bagi masyarakat. Totalnya ada sekitar 45 lapak yang disiapkan,” tambah Ihsan.
Ihsan menyebut, Bontang Kuala termasuk dalam kawasan strategis pariwisata kota. Keunikan budaya, sejarah, serta keindahan alamnya membuat kawasan ini memiliki nilai lebih dibanding destinasi lain di Bontang.
“BK ini punya kearifan lokal, suasana, dan sejarah yang khas. Alamnya juga sangat indah,” katanya.
Ia berharap, penataan dua tahap ini menjadi langkah pemerintah dalam membangun kawasan wisata yang tidak hanya menarik pengunjung, tetapi juga memberdayakan masyarakat.
“Kami ingin Bontang Kuala menjadi wajah wisata kota yang berkelanjutan dan berdaya bagi masyarakat,” tutup Muhammad Ihsan.














Leave a Reply