
Populism.id, Kutai Timur – Penurunan luas panen padi di Kalimantan Timur, termasuk di Kabupaten Kutai Timur (Kutim), menjadi perhatian serius berbagai pihak. Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan luas panen padi di Kalimantan Timur pada 2023 hanya mencapai 57,08 ribu hektare, turun 12 persen dari tahun sebelumnya. Di Kutim, penurunan ini mencapai ratusan hektare, berdampak signifikan pada produktivitas pangan.
Anggota Komisi B DPRD Kutim, David Rante, menegaskan perlunya langkah konkret pemerintah untuk menghadapi tren penurunan ini.
“Program ketahanan pangan harus dipercepat. Ini bukan sekadar wacana, tetapi tanggung jawab bersama untuk memastikan ketersediaan pangan,” katanya, Selasa (5/11/2024).
Pemerintah pusat, melalui Badan Pangan Nasional (BPN), telah memulai upaya dengan menggandeng Kepolisian RI dalam program ketahanan pangan. Nota kesepahaman yang ditandatangani diharapkan memperkuat tata kelola pangan nasional, termasuk mempercepat penyediaan bibit unggul, pupuk, dan teknologi pertanian.
David meminta pemerintah daerah segera menindaklanjuti kebijakan pusat. “Sinergi antara pemerintah pusat dan daerah sangat penting. Kutim memiliki potensi besar, tetapi membutuhkan dukungan penuh untuk memanfaatkan peluang tersebut,” ujarnya.
Menurutnya, dukungan konkret terhadap petani, perbaikan infrastruktur, dan penyediaan sarana produksi adalah langkah utama yang harus diambil. David optimistis dengan kolaborasi yang baik, tren penurunan panen dapat dibalik, bahkan menuju swasembada pangan di Kutim.
“Ini saatnya kita berbenah,” pungkasnya. (ADV/Ryn)
Leave a Reply