Populism.id, BONTANG – Rombongan anggota DPRD Bontang dari Fraksi Gerindra mengunjungi proyek pembangunan pabrik Amonium Nitrate, Rabu (28/12/2022).
Kedatangan mereka sebagai bentuk dukungan terhadap investasi di Bontang.
Wakil Ketua DPRD Bontang yang juga Ketua DPC Gerindra Agus Haris mengatakan, pembangunan pabrik bahan peledak tersebut dinilai membawa pengaruh besar terhadap pertumbuhan ekonomi di Bontang.
“Tentu kami datang kesini sebagai bentuk dukungan, agar pabrik ini bisa segera rampung dan beroperasi. Menyerap banyak tenaga kerja. Khususnya warga Bontang,” kata pria yang akrab disapa AH ini.
Maka penegasan terkait pemanfaatan tenaga kerja lokal perlu terus didorong. Lantaran hal itu diatur di dalam Peraturan Daerah Bontang Nomor 10 tahun 2018 Tentang Perubahan Atas Perda Nomor 1/2009 Tentang Rekrutmen dan Penempatan Tenaga Kerja.
Dimana dalam Perda tertuang setiap perusahaan yang berinvestasi diharuskan membuka lowongan sebanyak 75 Persen dari tenaga kerja lokal.
“Tak bisa dipungkiri pengoperasian PT KAN ini sudah ditunggu masyarakat mau pun pemerintah,” ungkapnya.
Menanggapi itu, Project Manager PT Kaltim Amonium Nitrat (KAN) Hendra Novi menjelaskan, soal tenaga kerja lokal menjadi perhatian pihaknya, saat ini mereka merekrut 30 orang telah dengan mengisi posisi sebagai operator.
“Kami selalu memprioritaskan pekerja lokal pada pengerjaan pabrik ini. Kedepan rekrutmen pun akan prioritaskan putra dan putri di Bontang. Terima kasih dukungan dari DPRD dan masyarakat Bontang,” bebernya.
Terkait pembanguan pabrik, GM Departemen EPCC PT WIKA Adi Widyo mengatakan, untuk saat ini progres pengerjaan sudah mencapai 91 persen.
Angka itu diakui minus 0,9 persen dari progres yang seharusnya pengerjaan konstruksi pabrik bahan peledak ini bisa selesai Oktober 2022 lalu.
“Masalah Covid-19 lalu, pengerjaan molor. Nanti komisioningnya di Februari 2023. Penyerahan pabrik ke PT KAN, April puncaknya.” pungkasnya. (Royen/PM)