
Bontang – Upaya menekan angka stunting di Kota Taman mendapat dukungan penuh dari jajaran fasilitas kesehatan tingkat pertama. Salah satunya Puskesmas Bontang Selatan II yang aktif menjalankan program pemberian makanan tambahan (PMT) lokal bagi balita serta edukasi gizi kepada calon pengantin, ibu hamil, hingga orang tua yang memiliki balita.
Kepala Puskesmas Bontang Selatan II, dr. Livia Fitriati, menyampaikan bahwa program ini merupakan bagian dari 100 Hari Kerja Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni bersama Wakil Wali Kota Agus Haris yang menargetkan “zero stunting”. Puskesmas menjadi garda terdepan dalam melakukan deteksi dini sekaligus intervensi.
“PMT lokal sudah berjalan dan saat ini masuk tahap evaluasi. Pemberian ini bukan hanya untuk anak yang sudah stunting, tetapi lebih ke pencegahan supaya anak dengan gizi kurang tidak jatuh menjadi stunting,” terang dr. Livia, Jumat (3/10/2025).
Ia menjelaskan, pencegahan stunting dilakukan sejak dini, bahkan dari tahap calon pengantin (catin). Setiap pasangan yang memeriksakan kesehatan ke Puskesmas mendapat edukasi gizi, pengukuran antropometri seperti berat badan, tinggi badan, dan lingkar lengan, serta pemeriksaan penyakit menular.
Bagi ibu hamil, layanan kesehatan rutin juga diberikan mulai dari pemeriksaan standar, pemberian multivitamin, hingga suplemen zat besi yang semuanya ditanggung pemerintah.
“Kita ingin memastikan ibu hamil cukup gizi sehingga bayinya terhindar dari risiko stunting,” ternagnya.
Selain itu, Puskesmas secara berkala melaksanakan kelas ibu hamil dan kelas balita di Posyandu. Melalui kegiatan ini, tumbuh kembang anak dipantau secara rutin. Jika ditemukan kasus berat badan anak tidak naik selama dua bulan berturut-turut, petugas akan segera merujuk ke poli gizi untuk konseling.
“Kalau sudah jatuh ke stunting itu sulit diperbaiki. Karena itu deteksi dini sangat penting. Ketika ada tanda gizi kurang, harus segera diintervensi,” tegas dr. Livia.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi seluruh pihak, mulai dari tenaga kesehatan, kader Posyandu, hingga orang tua. Edukasi gizi dan pemberian PMT tidak akan efektif jika pola asuh dan kebiasaan makan anak di rumah tidak diperhatikan.
“Stunting bukan hanya soal kesehatan, tapi menyangkut masa depan anak. Mari kita bersama-sama menjaga gizi keluarga, rutin ke Posyandu, dan mengikuti arahan petugas kesehatan,” imbaunya.
Dengan dukungan program pemerintah dan peran aktif masyarakat, Puskesmas Bontang Selatan II optimistis target penurunan angka stunting di wilayah Berbas Tengah dan Berbas Pantai dapat tercapai, sejalan dengan visi Pemkot Bontang mewujudkan generasi sehat, cerdas, dan berdaya saing. (Re)
Leave a Reply