
Bontang – Upaya penanganan stunting di Kota Bontang terus diperkuat melalui sinergi lintas sektor. Salah satunya lewat program Anting Berlian (Aksi Nyata Anti-Stunting Bersama Lindungi Anak) yang baru saja diluncurkan.
Program ini melibatkan Pemerintah Kota Bontang, PT Kaltim Nitrate Indonesia (KNI), serta Puskesmas Bontang Utara 1 sebagai garda terdepan pelaksanaan.
Kepala Puskesmas Bontang Utara 1, dr. I Wayan Santika, menjelaskan program ini menyasar anak-anak usia 6 bulan hingga 2 tahun yang masih memiliki peluang besar untuk lepas dari stunting. Melalui kerja sama dengan CSR KNI, intervensi yang diberikan meliputi susu khusus tinggi kalori, vitamin D, zinc, hingga program literasi gizi untuk orang tua.
“Dari 25 anak yang kita intervensi di Bontang Baru, dalam waktu satu bulan sudah ada 23 anak yang menunjukkan perbaikan. Bahkan 14 persen di antaranya sudah dinyatakan bebas stunting,” ungkapnya saat dikonfirmasi, Kamis (25/9/2025).
Selain bantuan gizi, program ini juga dilengkapi pemantauan ketat setiap dua minggu, termasuk penimbangan, kelas gizi, serta rapor perkembangan anak. Menurutnya, keberhasilan awal ini menjadi bukti bahwa kolaborasi antara pemerintah, fasilitas kesehatan, dan sektor swasta dapat menghasilkan dampak signifikan.
Ia menambahkan, keberlanjutan program ini sangat bergantung pada partisipasi masyarakat dan konsistensi pemantauan.
“Stunting bisa kembali terjadi jika pola asuh dan gizi tidak dijaga. Karena itu, edukasi kepada orang tua menjadi kunci penting,” tegasnya. (Re)
Leave a Reply