
Bontang – Puskesmas Bontang Utara 2 (BU2) mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit Tuberkulosis (TB). Kepala Puskesmas BU2, Dwiyanti, menegaskan bahwa TB termasuk penyakit menular berbahaya yang dapat menular melalui droplet atau percikan liur penderita saat batuk maupun berbicara.
“TB itu bisa menular lewat udara, hanya dari percikan liur ketika batuk atau bahkan saat berbicara. Jadi sangat mudah sekali menyebar, terutama di lingkungan yang padat,” jelasnya, Selasa (30/9/2025).
Menurutnya, risiko penularan TB lebih tinggi pada kelompok rentan seperti anak-anak dan lansia. Anak-anak yang terpapar TB berpotensi mengalami masalah gizi, berat badan sulit naik, hingga menurunkan daya tahan tubuh.
Dwiyanti menekankan agar masyarakat tidak mengabaikan orang dengan gejala batuk lama.
“Kalau ada tetangga atau anggota keluarga batuk lebih dari dua minggu, jangan dianggap biasa. Segera dorong untuk memeriksakan diri agar bisa diketahui sejak dini,” tegasnya.
Ia juga menyoroti keterkaitan TB dengan masalah gizi dan stunting. Anak-anak yang terkena TB sering kehilangan nafsu makan, sehingga pertumbuhan mereka terhambat.
“Kalau dibiarkan, bukan hanya kesehatan anak yang terganggu, tetapi juga masa depan generasi kita,” ucapnya.
Selain keluarga inti, lingkungan sekitar penderita juga berpotensi ikut tertular jika tidak waspada. Karena itu, Dwiyanti mengimbau warga untuk selalu menjaga kebersihan, menggunakan etika batuk yang benar, dan segera melapor bila ada gejala yang mencurigakan.
“TB ini penyakit menular berbahaya, tapi bisa kita cegah kalau masyarakat paham cara penyebarannya. Jangan tunggu sampai banyak yang tertular, lebih baik kita waspada sejak awal,” pungkasnya. (Re)
Leave a Reply