Populism.id, BONTANG – Wakil Ketua Komisi I DPRD Bontang Raking menilai penangan masalah stunting perlu dilakukan lebih spesifik, agar program yang dijalankan tepat sasaran.
Meskipun berbagai upaya yang dilakukan pemerintah, dalam penangan stunting tahun ini sudah cukup baik dan layak diapresiasi.
Hal itu, merujuk pada program yang bergulir. Misalnya pemberian makanan bergizi tambahan, pembentukan orang tua asuh, bantuan perbaikan tempat tinggal keluarga dengan akses air bersih dan sanitasi yang layak, kemudian yang baru berjalan pada 9 November lalu, operasi timbang.
Dari program-program tersebut terbukti bisa menekan prevalensi stunting di Bontang, dari 26 persen pada 2021, kemudian turun 5 persen pada 2022. Dan ia yakin pada tahun ini angka tengkes kembali turun jika hasil survei Kementerian Kesehatan dirilis.
“Artinya intervensi yang berjalan sudah cukup baik,” ungkapnya, Minggu (19/11/2023).
Mesti demikian, politikus Partai Gerindra ini meminta pemerintah untuk tidak berpuas dengan hasil yang ada sekarang.
Ia menyarankan pihak-pihak terkait bisa menelurkan pendekatan baru yang sifatnya lebih spesifik dan tepat sasaran, dengan cara diklasterkan melihat dari sumber masalahnya.
“Persoalan stunting ini jangan hanya diartikan dari pemenuhan makanan bergizi. Tetapi faktor lingkungan juga mempengaruhi. Maksud saya di data, di kelompok-kelompokan sesuai masalahnya, saya yakin cara itu efektif,” bebernya.
Sebagai tambahan informasi, Pemerintah Kota Bontang pada 9 November lalu menggelar kegiatan Operasi Timbang serentak di 121 Posyandu di 15 kelurahan, sebagai upaya validasi data, angka stunting di kota Taman -sebutan lain Bontang.
(Royen-Populismedia)
