Diskominfo Bontang Dukung Inovasi Frekuensi Radio

Kepala Diskominfo Anwar sadat saat memberi sambutan dalam agenda Pameran Inovasi Penyebarluasan Informasi Masyarakat&HAMFEST, di lapangan sepakbola, Tanjung Laut, Minggu (19/11). (Dok. Firman-Kominfo)

Populism.id, BONTANG – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) mendukung pengembangan informasi bagi masyarakat melalui garda terakhir komunikasi yakni, radio.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Diskominfo Bontang Anwar Sadat saat memberikan sambutan dalam agenda Pameran Inovasi Penyebarluasan Informasi Masyarakat&HAMFEST, di lapangan sepakbola, Tanjung Laut, Minggu (19/11/2023).

Kegiatan yang digagas oleh Diskominfo bersama Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI) Bontang ini dirangkai dalam perlombaan tentang uji kemampuan antena radio di 3 lokasi. Diantaranya, wilayah Bontang Kuala, Teluk Pandan dan Tanjung Santan.

Adapun peserta yang ikut berpartisipasi sebanyak 9 kabupaten dan kota se-Kalimantan Timur. Dan 1 peserta lainnya dari Sidrap, Sulawesi Selatan.

Para peserta merupakan perwakilan dari Orari, Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI), dan komunitas pecinta radio lainnya.

“Hanya Kabupaten Berau yang absen dalam pertandingan, karena terhalang dengan kegiatan lain,” kata Anwar Sadat saat dikonfirmasi.

Ia mengatakan, masing-masing peserta sudah mempersiapkan antena rakitan untuk dipertandingkan. Nantinya, pemenang lomba ini akan ditentukan dari kemampuan antena yang terbaik.

Menurutnya, era kemajuan teknologi informasi saat ini, Orari ikut andil dalam memperlancar kegiatan pemerintahan. Khususnya melalui penyebarluasan informasi yang dikemas dengan baik.

Bahkan, selama ini Orari telah berperan aktif memberikan dukungan komunikasi dalam penanggulangan berbagai musibah dan bencana.

“Layanan informasi melalui frekuensi radio diharapkan dapat memberi informasi utuh dan benar bagi masyarakat,” terangnya

Sementara itu, Ketua Panitia Pameran Inovasi Penyebarluasan Informasi Masyarakat&HAMFEST Abdul Kadir mengatakan giat ini berlangsung selama dua hari.

Sistem dalam perlombaan yakni, masing masing peserta memiliki antena sendiri namun telah dimodifikasi atau dirakit sendiri. Ketentuannya, ukuran antena memiliki ketinggian yang sama, panjang kabel minimal 12 meter dan radio pancaran 5 watt.

“Kami juga memberikan edukasi bagi peserta. Semisal teknik alat ukur antena atau analisir. Semoga inovasi tentang pelayanan ini berdampak positif bagi masyarakat. Dan anggota komunitas atau organisasi radio,” tandasnya. (adv/Kominfo)

(Royen-Populismedia)