Bontang – Realisasi investasi pada triwulan II tahun 2025 tidak hanya berdampak pada peningkatan nilai ekonomi, tetapi juga membuka lapangan kerja baru bagi warga Bontang. Sebanyak 712 tenaga kerja terserap melalui proyek investasi yang dijalankan para pelaku usaha Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).
Total terdapat 199 pelaku usaha yang menjalankan 1486 proyek sepanjang periode April hingga Juni 2025. Serapan tenaga kerja ini dinilai memberikan dampak langsung yang signifikan bagi kesejahteraan masyarakat.
Kepala DPMPTSP Kota Bontang, Muhammad Aspiannur, menyebut penyediaan lapangan kerja merupakan salah satu manfaat paling nyata dari realisasi investasi. Hal ini sekaligus mendukung pengurangan pengangguran dan peningkatan pendapatan warga.
“Realisasi investasi tidak hanya meningkatkan angka ekonomi, tapi juga memberikan dampak sosial yang penting. Lapangan kerja baru ini sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat,” jelasnya, Sabtu (8/11/2025).
Ia menyampaikan bahwa hingga periode yang sama, terdapat 206 pelaku usaha non-UMK yang beroperasi di Bontang, dengan dominasi 196 pelaku berasal dari PMDN. Komposisi ini memperlihatkan bahwa pelaku usaha dalam negeri masih menjadi pilar ekonomi kota.
Selain itu, sebanyak 90 pelaku usaha telah menyampaikan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM), terdiri dari 82 PMDN dan 8 PMA. Pelaporan ini menjadi acuan pemerintah untuk memonitor perkembangan usaha mereka.
Ia memastikan pemerintah daerah akan terus memperkuat layanan perizinan dan pengawasan investasi agar manfaatnya dapat dirasakan lebih luas. Menurutnya, peningkatan kualitas pelayanan menjadi faktor penting dalam menjaga kepercayaan pelaku usaha.
“Kami berharap tren positif ini terus berlanjut. Pemerintah kota akan memperkuat pelayanan agar manfaatnya dapat dirasakan lebih luas,” tutupnya. (MH)















Leave a Reply