
Bontang – Puskesmas Bontang Utara 1 gencar menjalankan program Puskesmas Go to School untuk mencegah penularan Demam Berdarah Dengue (DBD) di kalangan pelajar. Kepala Puskesmas Bontang Utara 1, dr. I Wayan Santika, menyebutkan anak usia sekolah menjadi kelompok rentan yang sering terpapar.
“Dari data kami, banyak kasus DBD yang dialami anak sekolah. Kemungkinan besar terjadi penularan di sekolah,” ungkapnya, Kamis (25/9/2025).
Melalui program ini, Puskesmas tidak hanya membagikan abate ke sekolah-sekolah, tetapi juga memberikan edukasi kesehatan tentang DBD. Penyuluhan dilakukan secara aktif dengan melibatkan guru dan siswa.
Ia bilang, langkah tersebut penting karena usia 5 hingga 14 tahun menjadi kelompok paling banyak terpapar DBD. Pemberantasan sarang nyamuk di sekolah diharapkan bisa menekan risiko penularan.
Selain abate, Puskesmas juga melakukan fogging secara terfokus. Namun ia menegaskan, fogging bukanlah solusi utama, melainkan hanya langkah tambahan ketika ditemukan kasus positif di suatu wilayah.
“Fogging bisa membunuh nyamuk dewasa, tapi tidak membunuh jentik. Jadi pemberantasan sarang nyamuk dengan 3M tetap yang paling utama,” jelasnya.
Ia juga mengingatkan orang tua untuk turut berperan aktif, terutama dengan memastikan anak-anak menggunakan pakaian yang melindungi dari gigitan nyamuk saat berada di sekolah maupun lingkungan rumah.
Dengan program ini, pihaknya berharap sekolah bisa menjadi garda terdepan dalam gerakan pemberantasan DBD. (Re)
Leave a Reply