Sabtu, Oktober 19, 2024
BerandaAdvertorialValidasi Data Stunting, Dinkes Bontang Bakal laksanakan Operasi Timbang

Validasi Data Stunting, Dinkes Bontang Bakal laksanakan Operasi Timbang

Kepala Dinkes Bontang Bahtiar Mabe. (Doc. Populism.id)

Populism.id, BONTANG – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bontang Bahtiar Mabe meragukan data angka stunting sebesar 27 persen di Bontang, yang dikeluarkan oleh Survei Kesehatan Indonesia (SKI).

Melihat itu, ia mengatakan, untuk mendapatkan data yang lebih akurat, pihaknya memutuskan untuk melakukan operasi timbang, dengan cara mengukur berat dan tinggi setiap bayi secara langsung melalui metode door to door.

“Kami ragu persentase angka stunting 27 persen di Kota Bontang yang dikeluarkan oleh SKI, makannya kami akan lakukan operasi timbang,” kata Bahtiar saat dikonfirmasi, Senin (3/6/2024).

Ia menjelaskan, operasi timbang bertujuan untuk memperoleh data stunting yang lebih valid, sekaligus memperbarui data lama yang mungkin tidak lagi relevan. Selain itu, ia berencana untuk melakukan seremonial terkait hasil operasi timbang ini pada Juli mendatang.

Meskipun demikian, Bahtiar menyatakan bahwa data dari SKI untuk sementara tetap diterima karena metodologinya diterapkan secara seragam di seluruh Indonesia.

Namun, ia menekankan bahwa setiap daerah bisa menggunakan metode tambahan untuk memverifikasi data tersebut.

“Apabila tak menemui kendala pelaksanaan operasi timbang akan dilaksanakan mulai juli mendatang,” terangnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan penanganan masalah stunting tidak sepenuhnya menjadi tanggung jawab Dinkes saja, melainkan melibatkan berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan lembaga lainnya.

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 72/2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) ditunjuk sebagai koordinator utama di lapangan.

Selain upaya penanganan stunting, Bahtiar juga menyerukan agar semua elemen masyarakat berperan aktif dalam mencegah munculnya kasus baru stunting. Ia menyoroti pentingnya penyuluhan bagi calon pengantin agar mereka memahami pentingnya mempersiapkan diri sebelum menikah untuk mencegah stunting pada generasi berikutnya.

“Pentingnya memastikan data yang ada valid dan terbaru. Data stunting yang mencakup anak berusia di atas 5 tahun, misalnya, perlu dikeluarkan dari perhitungan karena tidak lagi relevan,” (Adv/Royen-Populism.id)

Print Friendly, PDF & Email
RELATED ARTICLES
- Advertisment -
Google search engine

Most Popular