Minggu, Oktober 20, 2024
BerandaKaltimBontangWaspada Penyakit Difteri Terdeketsi di Bontang, Kenali Penyebab dan Gejalanya

Waspada Penyakit Difteri Terdeketsi di Bontang, Kenali Penyebab dan Gejalanya

Ilustarsi

Populism.id, BONTANG – Virus difteri terdeteksi di Kota Bontang.Ahli Muda Epimonologi Dinas Kesehatan Bontang Adi Permana mengungkapkan hasil laboratorium menemukan 5 orang anak positif difteri pada akhir tahun 2022.

“Kasus ini ditemukan pada 5 orang anak kita dari hasil uji lab yang baru kami terima,” kata Adi saat dikonfirmasi awak media, Selasa (10/1/2023).

Kini kondisi mereka sekarang sudah sehat kembali, setelah menjalani perawatan intensif selama 2 pekan di RSUD Bontang.

Namun, hal tersebut menjadi catatan tersendiri, sambung Adi, lantaran virus difteri secara klinis termasuk penyakit menular

Rentan usia anak yang rawan terserang virus itu dari 1-19 tahun. Jika terjangkit butuh waktu

Virus difteri pada anak mulai terdeteksi di Bontang. Tercatat pada akhir 2022 lalu terdapat lima orang anak yang dinyatakan positif dari hasil laboratorium. 

Ahli Muda Epimonologi Dinas Kesehatan Bontang Adi Permana mengatakan, virus difteri ini masuk dalan pengelompokkan kasus menular yang bisa menyebar lewat udara, seperti Covid-19. Karena bakteri dia lebih seperti droplite dengan hanya jarak 1 meter. 

Untuk gejala yang ditimbulkan seperti batuk, pilek, pernapasan dan nyeri saat menelan. Dengan begitu, Dinkes Bontang bergerak cepat dengan mendistribusikan vaksin difteri ke sekolah yang bersangkutan. 

“Penyebarannya tersentral di lokasi awal pengidap difteri. Makanya kami langsung melakukan penanganan dini,” sambungnya. 

Karena pola penularannya terpusat. Dinkes Bontang juga menunggu waktu satu bulan ke depan. Melihat perkembangan di tempat awal mula kemunculan difteri. 

Kendati demikian, hingga kini belum ada laporan serupa di tempat yang sama atau di tempat berbeda. Kata Adi, fenomena penyebaran difteri pernah terjadi di 2017 silam. 

Dimana belasan anak terjangkit difteri, dan seluruh anak sekolah harus menerima vaksin. Bahkan saat itu sampai 60 ribu orang divaksin. 

“Jenis vaksinnya DT (Diphteria Tetanus) dan  TD (Tetanus Diphteria). Ruang perawatan juga sudah ada di RSUD Taman Husada dengan dokter yang juga berpengalaman,” sambungnya. 

Adi Permana bilang, masyarakat harus lebih jeli dan teliti dalam pola hidup sehat. Mengkontrol anak saat berada di lingkungan sekolah dan tetap menjaga jarag antara teman sebayanya. 

“Mencegah selain vaksin juga dengan menjaga jarak. Karena metode perawatan juga cukup panjang bisa sampai dua minggu,” pungkasnya

Print Friendly, PDF & Email
RELATED ARTICLES
- Advertisment -
Google search engine

Most Popular