Sabtu, November 23, 2024
BerandaAdvertorialFokus Tekan Kematian Ibu dan Anak, Dinkes Bontang Perketat Pemantauan di Puskesmas

Fokus Tekan Kematian Ibu dan Anak, Dinkes Bontang Perketat Pemantauan di Puskesmas

Populism.id, BONTANG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bontang berkomitmen menurunkan angka kematian ibu dan anak serta kasus stunting di kota ini.

Salah satu upaya yang ditekankan adalah penguatan pemantauan di Puskesmas terhadap ibu hamil berisiko tinggi.

Pada evaluasi pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA) 2023 yang digelar Dinkes pada Kamis, (16/5/2024), mereka menyerukan kepada semua fasilitas layanan kesehatan agar meningkatkan kualitas pelayanannya.

Kepala Seksi Gizi Kesehatan Ibu dan Anak, Kartika, menjelaskan bahwa salah satu poin penting adalah pencatatan ibu hamil di setiap Puskesmas.

Data dari klinik dan praktik mandiri bidan harus terkumpul di Puskesmas untuk menentukan ibu hamil dengan risiko tinggi yang memerlukan pengawasan ketat.

“Puskesmas harus mampu mendeteksi ibu hamil berisiko tinggi dan melakukan pemantauan intensif untuk mengurangi potensi kematian ibu dan anak di Kota Bontang,” jelas Kartika.

Ia juga menambahkan pentingnya kunjungan rumah oleh tenaga kesehatan Puskesmas guna memperkuat pemantauan di wilayah kerja masing-masing.

Selain itu, Kartika menegaskan bahwa bidan di Puskesmas tidak hanya fokus pada pelayanan di dalam fasilitas kesehatan, tetapi juga terlibat dalam program lintas sektor, seperti di Posyandu.

Ia yakin, jika Puskesmas menjalankan pelayanan sesuai standar yang diatur dalam peraturan Menteri Kesehatan, angka kematian ibu dan anak bisa ditekan.

Dalam evaluasi tersebut, Puskesmas Bontang Lestari dinilai paling unggul dalam pelayanan gizi dan KIA di Kota Bontang.

“Laporan dari Bontang Lestari sangat baik, mungkin karena hanya menangani satu kelurahan sehingga bisa lebih fokus dibandingkan Puskesmas lain yang cakupan wilayahnya lebih luas,” ujarnya.

Selain layanan pelaporan yang baik, Puskesmas Bontang Lestari juga unggul dalam pelayanan USG dan persalinan 24 jam, menjadikannya rujukan utama bagi ibu hamil di wilayah tersebut. (Adv/Royen-Populism.id)

Print Friendly, PDF & Email
RELATED ARTICLES
- Advertisment -
Google search engine

Most Popular