
Bontang – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang berencana menggulirkan program bantuan dana pendidikan untuk seluruh pelajar jenjang SD dan SMP mulai tahun 2026.
Dana yang disiapkan berkisar antara Rp1 juta hingga Rp2 juta per siswa, dan akan diberikan setiap tahun.
Program ini merupakan bagian dari komitmen Pemerintah Kota Bontang dalam meningkatkan mutu pendidikan.
Plt Kepala Disdikbud Bontang Saparuddin menyebut, inisiatif ini lahir dari visi misi politik Wali Kota dan Wakil Wali Kota terpilih periode 2025-2029, Neni Moerniaeni dan Agus Haris, untuk mendukung proses belajar siswa melalui dukungan finansial.
“Setiap anak SD akan mendapatkan Rp1 juta, dan untuk tingkat SMP sebesar Rp2 juta. Program ini kami siapkan agar siswa lebih termotivasi dalam belajar,” ujarnya saat dikonfirmasi di Pendopo Rumah Jabatan Wali Kota, Senin (26/5/2025).
Meskipun semula direncanakan bisa dimulai tahun ini, namun karena regulasi yang mengatur belum rampung, penyaluran anggaran tersebut ditunda hingga 2026. Disdikbud tidak ingin terburu-buru menyalurkan bantuan tanpa dasar hukum yang kuat.
“Kalau bicara kesiapan, sebenarnya kami siap mulai tahun ini. Tapi karena regulasinya belum final, maka lebih aman kita tunggu sampai semua aturan jelas. Kami tidak ingin program bagus ini malah jadi masalah di kemudian hari,” ucapnya.
Disdikbud juga menyatakan bahwa bantuan pendidikan akan disalurkan melalui tabungan siswa di bank yang ditunjuk. Saat ini, mereka tengah menjajaki kerja sama dengan beberapa perbankan untuk memastikan proses penyaluran berjalan efektif dan transparan.
“Dana akan masuk ke rekening masing-masing siswa, tentu kami akan pilih bank yang mampu bekerja sama dengan sistem pendidikan kita,” terangnya.
Namun demikian, ia menegaskan pentingnya pengawasan dalam pemanfaatan dana tersebut. Ia khawatir jika tidak diawasi, dana justru akan digunakan untuk keperluan lain di luar pendidikan.
“Kami akan bentuk mekanisme pengawasan. Ini penting, supaya dana benar-benar digunakan untuk beli buku, seragam, atau keperluan sekolah, bukan hal-hal konsumtif,” tandasnya.
Hal tersebut diharapkan dapat meringankan beban ekonomi keluarga, sekaligus memberikan dorongan bagi pelajar untuk terus meningkatkan prestasi di sekolah masing-masing. (Adv/Rae)










Leave a Reply