Disdikbud Bontang Soroti Tantangan SDM dalam Pengelolaan BOP PAUD

Kepala Bidang Pembinaan PAUD dan Pendidikan Nonformal Disdikbud Bontang Yuti Nurhayati. (Doc. Populismedia)

Bontang — Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bontang menilai kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) masih menjadi tantangan utama dalam pengelolaan Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Meskipun pemanfaatan aplikasi Aplikasi Rencana Kegiatan dan Anggaran Satuan Pendidikan (ARCAS) dan Sistem Informasi Pengadaan di Sekolah (SIPLah) dinilai telah mempermudah proses administrasi dan keuangan.

Kepala Bidang Pembinaan PAUD dan Pendidikan Nonformal Disdikbud Bontang Yuti Nurhayati mengatakan, sebagian besar pengelola PAUD berada pada rentang usia 40 hingga 50 tahun. Kondisi ini membuat sebagian dari mereka kesulitan mengikuti perkembangan teknologi dalam sistem pengelolaan BOP.

“Jadi memang kendala utamanya adalah kualitas SDM. Mereka bisa, tapi tidak bisa lari. Perlu pendampingan terus-menerus,” ujarnya saat ditemui di Aula SMA YPK, Selasa (20/5/2025).

Disdikbud menilai pentingnya pelatihan rutin agar para pengelola tidak hanya memahami cara penggunaan ARCAS, tetapi juga mengerti mekanisme pertanggungjawaban keuangan, khususnya dalam pembelanjaan barang melalui SIPLah. Beberapa temuan menunjukkan adanya pengeluaran yang tidak didukung dokumen lengkap seperti kwitansi atau bukti pembelian.

“Banyak yang belanjanya sudah sesuai, tapi tidak ada kwitansi atau dokumentasi. Itu bisa jadi temuan,” terangnya.

Untuk mengatasi kendala tersebut, Disdikbud terus melakukan pendampingan secara berkelanjutan. Selain pelatihan langsung, bantuan teknis juga diberikan melalui grup WhatsApp sebagai saluran konsultasi cepat bagi satuan PAUD.

ARCAS digunakan untuk perencanaan dan pencatatan keuangan termasuk pengisian Buku Kas Umum (BKU), sementara SIPLah mendukung proses pembelanjaan yang telah terintegrasi dengan sistem perpajakan.

Pelatihan terkait pengelolaan BOP PAUD telah dilaksanakan sejak program dimulai pada 2016, dan penggunaan ARCAS telah berjalan selama dua tahun terakhir.

“Kami memastikan kegiatan pendampingan ini akan terus dilakukan secara berkala sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas layanan PAUD di Bontang,” tandasnya. (Adv/Rae)