Sabtu, November 23, 2024
BerandaHukum & KriminalSantri di Samarinda Tewas Dianiaya Senior, Dipicu Uang Rp 200 Ribu

Santri di Samarinda Tewas Dianiaya Senior, Dipicu Uang Rp 200 Ribu

Ilustrasi penganiayaan. (Doc. Ist/net)

Populism.id, SAMARINDA – Santri berinisial AR di Kota Samarinda meregang nyawa usai dianiaya seniornya inisial AS (20). Penganiayaan berujung maut ini terjadi setelah AS menuduh korban mencuri uang miliknya sebesar Rp 200 ribu.

Kejadian tersebut terjadi di salah satu pesantren di Kecamatan Sungai Pinang pada Sabtu (18/2) sekira pukul 17.30 Wita lalu. Korban dimakamkan sehari kemudian dan pelaku diamankan sehari kemudian.

“Motifnya emosi menuduh korban mencuri, karena sebelumnya dari keterangan pelaku, korban pernah mengambil uangnya dan korban mengaku, itu tapi kata pelaku masih kita dalami juga,” kata Kapolsek Sungai Pinang AKP Noor Dhianto dikutip detik.com, Rabu (22/2/2023).

Kronologi Penganiayaan

Noor menjelaskan, awalnya pelaku mendatangi korban saat tengah makan bersama teman-temannya. Pelaku pun langsung menuduh korban mencuri uangnya.

“Waktu itu korban lagi makan sama santri seumuran di lantai dua. Kemudian pelaku datang dari asrama berbeda, mendatangi korban, dia menuduh korban yang mencuri uangnya Rp 200 ribu,” terangnya.

Noor melanjutkan, AS kemudian menginterogasi korban. Pelaku mendesak korban mengaku jika uangnya yang disimpan di atas lemari diambil oleh AR.

“Diinterogasi lah korban, tapi korban merasa tidak ada ambil (sampai korban) sudah sumpah-sumpah. Karena emosi akhirnya pelaku menganiaya dengan cara dipukul dan ditendang,” ungkap Noor.

Kondisi tubuh AR yang kecil tak mampu melawan pelaku. Korban lalu tersungkur dan pingsan usai dihujani pukulan dan tendangan dari pelaku.

“Setelah korban pingsan dibawalah ke klinik pesantren dan selanjutnya dirujuk ke rumah sakit,” bebernya.

Namun nahas korban dinyatakan meninggal sebelum sempat mendapat perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) AW Syahrani. “Diduga korban meninggal dalam perjalanan,” sebutnya.

Saat ini AS masih menjalani pemeriksaan intensif di Polsek Sungai Pinang. Polisi juga masih menunggu hasil visum korban.

“Pelaku masih kami periksa, untuk luka-luka korban kami masih menunggu hasil visum,” pungkasnya.

Print Friendly, PDF & Email
RELATED ARTICLES
- Advertisment -
Google search engine

Most Popular